JAKARTA, Fraksigerindra. id — Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Jambi yang juga Anggota DPR RI Sutan Adil Hendra (SAH) mengomentari terkait macetnya jalan di Jambi akibat truk pengangkut batubara. Menurut SAH, truk pengangkut Batubara tidak berhak melewati jalan umum dan Pemerintah provinsi berwenang mengatur soal pengangkutan hasil tambang.
“Sesuai UU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, sesuai ketentuan Pasal 7 Junto Pasal 1 angka 6, dalam hal ini Gubernur bisa mengeluarkan Pergub terkait larangan angkutan batubara melintas di jalan umum” ungkapnya, Senin (30/1).
Selain itu menurut Bapak Beasiswa Jambi ini, Provinsi Jambi telah memiliki Peraturan Daerah (Perda) Nomor 13 Tahun 2012 tentang Pengaturan Pengangkutan Batubara dalam Provinsi Jambi, bahkan Gubernur Jambi telah mengeluarkan Keputusan Gubernur Jambi nomor: 675/KEP.GUB/SETDA-PRKM-2.2/2022 tanggal 24 Januari 2022 tentang Pembentukan Tim Teknis Izin Jalan Khusus dalam Provinsi Jambi.
“Soal payung hukum sudah jelas baik di UU No 4 tahun 2009, maupun perda no 13 tahun 2012 tak boleh angkutan Batubara lewat jalan umum, kita tinggal menjalankan saja, ” jelasnya.
Lebih jauh SAH mengatakan, untuk mengatasi kemacetan perlu solusi jangka pendek seperti pelebaran jalan pada titik yang macet dan pembatasan jumlah truk.
“Melihat kemacetan yang makin menjadi – jadi solusinya melakukan pelebaran jalan dari di titik – titik yang macet, karena badan jalan sudah sangat tidak sebanding dengan jumlah kendaraan, termasuk opsi membatasi jumlah truk merupakan bagian dari solusi jangka pendek,” jelas tokoh yang dikenal sebagai Bapak Beasiswa Jambi tersebut.
Untuk jangka panjang SAH mengatakan, Jambi perlu menginisiasi pembangunan jalur kereta api untuk mengangkut Batubara dan hasil pertanian Jambi. Ide besar membangun rel kereta api ini menurutnya pernah dibicarakannya dengan sang Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto.
“Saya ceritakan sama Pak Prabowo, jika dari linggau jalur kereta api tembus ke Sarolangun, Batanghari hingga Sabak, masalah Batubara akan selesai, tak ada lagi kemacetan, lalu dari Solok Sumbar Rel Kereta api bisa disambung Ke Kerinci, lalu ke Bungo terus Tebo hingga Tungkal, hasil sayur mayur dari Kerinci bisa dibawa via kereta api ke Tungkal secara cepat, sore muat barang, tengah malam sampai Tungkal, pagi sudah bisa sampai singapura, tentu petani kita akan makmur dan sejahtera,” ungkap Ketua HKTI Provinsi Jambi tersebut.
Menurutnya Pak Prabowo sendiri terlihat antusias akan idenya membangun rel kereta api di Jambi, bahkan Menteri Pertahanan itu mencatat segala ide dalam diskusi mereka ke dalam buku kerjanya. Waktu itu Pak Prabowo mengatakan Insya Allah diskusi ini akan dimulai jika mendapat amanah dari masyarakat, terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia.