BOGOR, Fraksigerindra.id — Ketua MPR RI Ahmad Muzani menegaskan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa sebagai kunci untuk menghadapi ancaman terbesar bagi Indonesia, yaitu perpecahan. Hal ini disampaikan Muzani saat menghadiri acara Silaturahmi Kerja Nasional Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) di Bogor, Minggu (17/12).

“Bahaya terbesar dari bangsa kita adalah tercerai berai, terpecah belah. Maka, persatuan, perdamaian, keamanan, kerukunan, kebersamaan, dan gotong royong menjadi penting,” ujar Muzani.

Menurutnya, Indonesia adalah negara yang sangat beragam, baik dari segi agama, budaya, bahasa, maupun etnis. Keberagaman ini menjadi keniscayaan, namun sekaligus membawa potensi perpecahan yang harus selalu diwaspadai.

“Sejak dulu hingga sekarang, ujian terhadap persatuan bangsa terus ada. Para pendiri bangsa menyadari hal ini dan berusaha menjaga keutuhan republik, meskipun perbedaan adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari,” tambahnya.

Muzani mengingatkan bahwa sejarah dunia menunjukkan dampak destruktif dari perpecahan. Ia mencontohkan beberapa negara seperti Yaman, Sudan, Sudan Selatan, Suriah, dan Libya yang mengalami konflik berkepanjangan sehingga pembangunan mereka hancur.

“Lihatlah bangsa-bangsa yang sekarang ini berperang. Semua yang mereka bangun tidak lagi berarti, karena perpecahan telah menghancurkan segalanya. Hal ini tidak boleh terjadi di Indonesia,” tegasnya.

Muzani juga mengapresiasi kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto yang dinilainya memiliki komitmen kuat dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Presiden telah berulang kali menyampaikan komitmennya untuk menjaga keutuhan Indonesia. Ini menjadi bukti bahwa semangat menjaga persatuan terus diutamakan dalam menghadapi tantangan kebangsaan kita.

Ia menutup pernyataannya dengan menyerukan kepada seluruh elemen bangsa untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai panduan hidup berbangsa dan bernegara, demi mencegah perpecahan dan menjaga keutuhan NKRI.

Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *