JAKARTA, Fraksigerindra.idPartai Gerindra memandang Logistik sebagai key driver untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melampaui 6%. Hal itu disampaikan Ketua Fraksi Gerindra DPR RI Ahmad Muzani dalam kesempatan membuka Seminar Nasional Fraksi Partai Gerindra yang bertajuk “Strategi Pengembangan Transportasi dan Logistik Menjemput Indonesia Emas 2045” tanggal 29 Mei 2024 di DPR Senayan Jakarta.

“Pemerintahan Prabowo kedepan akan terus memperbaiki ekosistem logistik nasional, dengan melakukan perbaikan pada upaya menekan cost logistik sambil mendorong kecepatan dan ketepatan waktu pengiriman logistik baik domestik maupun internasional. Indeks Logistik kita harus lebih baik agar kompetitif,” tegas Muzani.

Menteri Perhubungan Budi Karya dalam kesempatan itu, mengungkapkan kinerja kementerian perhubungan dalam pembangunan infrastruktur mendukung sistem logistik nasional. Dalam rangka keberlanjutan ia mendorong agar pemerintah mendatang perlu melanjutkan beberapa hal stragis misalnya Pembangunan Kereta Api Logistik Kalimantan Timur, pembangunan Pelabuhan Palembang Baru, dan pembangunan Pelabuhan Peti Kemas Muaro Jambi serta peningkatan prasarana transportasi penyeberangan.

“Kolaborasi antar stakeholder penting untuk meningkatkan performa logistik nasional. NLE (Nasional Logistic Ecosystem) harus terus kita tingkatkan dengan transparansi dan digitalisasi. Biaya logistik harus kita turunkan, infrastruktur dan konektifitas ditingkatkan akhirnya indeks logistik kita pasti bisa meningkat,” kata Budi Karya.

Sementara itu Fary Francis Ketua komisi V 2014-2019, mengungkapkan perlu ada strategi lebih adaptif dan agresif untuk meningkatkan performa logistik dan menurunkan cost logistik.

Koordinator Tenaga Ahli Fraksi Gerindra DPR RI ini menyarankan pengembangan konentifitas yang kuat dan efisien melaui peningkatan pelayaran RoRo.

“Filipina sebagai negara kepulauan seperti kita berhasil menurunkan cost logistik dari 27 % menjadi 13 % dalam 10 tahun. Kita juga bisa belajar dri Jepang yang sudah sangat maju dengan Roro dan Ropax. Atau bagaimana transportasi antar negara di Eropa justru mengandalkan Roro dan Ropax sehingga lebih cepat dengan cost yg lebih murah,” ujar Fary.

 

Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *