JAKARTA, Fraksigerindra.id — Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon mengungkapkan akan membawa resolusi terkait upaya menciptakan perdamaian berkelanjutan di Myanmar pada Sidang Komisi Politik yang merupakan salah satu rangkaian kegiatan Sidang Umum ‘ASEAN Inter-Parliamentary Assembly’ (AIPA) Ke-44 yang berlangsung selama 5-11 Agustus 2023.
Sebelumnya, DPR RI melalui BKSAP juga telah mengajukan resolusi perdamaian Myanmar pada Sidang Umum AIPA Ke-43 yang berlangsung di Phnom Penh, Kamboja (22/11/2022). Dalam forum tersebut Delegasi DPR RI mengajukan satu ‘Emergency Item’ mengenai krisis di Myanmar dengan judul, ‘Diplomasi Parlemen Untuk Mendorong Implementasi 5 Poin Konsensus ASEAN’.
“Sekarang kita ingin ada suatu resolusi lagi sebagai tindak lanjut follow up dari resolusi sebelumnya tentang bagaimana menciptakan suatu perdamaian yang sustainable, yang berkelanjutan. Karena Myanmar kan udah dua kali nih diundang, termasuk yang sekarang,” ujar Fadli, Senin (7/8/2023).
Fadli berharap didalam pertemuan AIPA ini, Vietnam mau duduk dan mendengarkan aspirasi dari para pimpinan negara maupun parlemen dari negara-negara ASEAN. “Agar ada sebuah dialog inklusif dan penyelesaian damai serta negosiasi di antara pihak-pihak yang bertikai di sana. Dan juga ada penghargaan terhadap hak asasi manusia,” pungkasnya.
Perlu diketahui, Sidang Umum ke-44 AIPA dihadiri oleh 9 Parlemen dari seluruh negara-negara anggota AIPA – kecuali Myanmar – yakni Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Serta hadir pula 18 dari 20 Negara Peninjau (observer).
Dalam sidang ini juga akan dilakukan Sidang Komisi antara lain Komisi Politik, Komisi Ekonomi, Komisi Sosial, Komisi Organisasi, Pertemuan Women Parlementarians of AIPA (WAIPA), dan Pertemuan Young Parliamentarians of AIPA (YPA). Adapun sejumlah delegasi DPR juga akan melakukan pertemuan bilateral dengan delegasi parlemen negara-negara ASEAN di sela-sela sidang AIPA.