JAKARTA, Fraksigerindra.id — Komisi V DPR RI melakukan Kunjungan Kerja Spesifik ke Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) di Jatiasih, Bekasi, pada Kamis (27/2/2025). Kunjungan ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas operasional jalan tol dalam mendukung mobilitas dan distribusi logistik di wilayah Jabodetabek.
Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras, menyoroti berbagai persoalan klasik dalam pengelolaan jalan tol, khususnya terkait Standar Pelayanan Minimum (SPM) yang harus dipenuhi oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). “Ada beberapa hal yang menjadi perhatian utama kami, terutama terkait standar pelayanan minimum yang dinilai belum sepenuhnya terpenuhi,” ujarnya.
Salah satu isu utama yang disoroti adalah keberadaan kendaraan over dimension dan overloading (ODOL) yang kerap menjadi penyebab kemacetan. Menurut Andi Iwan, keberadaan truk ODOL tidak hanya menghambat kelancaran arus lalu lintas, tetapi juga membahayakan pengguna jalan tol lainnya. “Kecepatan rata-rata minimum di jalan tol adalah 60 km/jam, tetapi sering kali tidak tercapai akibat keberadaan kendaraan ODOL yang hanya melaju 40–50 km/jam,” jelasnya.
Selain itu, Andi Iwan menekankan pentingnya penerapan sistem Multi-Lane Free Flow (MLFF) guna mengatasi antrean panjang di gerbang tol. Ia mengungkapkan bahwa hingga kini implementasi MLFF masih menemui kendala, padahal investasi yang dibutuhkan relatif tidak terlalu besar. “Sampai sekarang, implementasi MLFF masih terkendala. Padahal, investasi yang dibutuhkan tidak terlalu besar, sekitar Rp4,5–4,7 triliun,” katanya.
Komisi V DPR RI juga menyoroti hambatan dalam pembangunan jalan tol, terutama terkait pembebasan lahan. Menurut Andi Iwan, perencanaan yang matang perlu dilakukan sejak awal proyek agar tidak menimbulkan permasalahan sosial di kemudian hari.
Selain aspek operasional, ia turut menyinggung pentingnya perlindungan bagi pengguna jalan tol yang mengalami kecelakaan. “Kami menerima banyak keluhan mengenai lambatnya penanganan kecelakaan dan proses klaim asuransi bagi korban,” tambahnya.