JAKARTA, Fraksigerindra.id — Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Gerindra, Imron Amin, menyoroti realisasi pendapatan dan belanja tahun 2024 yang mengalami kejanggalan. Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Badan Layanan Umum Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BLU BPDPKS), ia menyoroti adanya defisit meskipun pendapatan melebihi target.
“Realisasi pendapatan belanja tahun 2024, di sini pendapatannya sangat luar biasa, di atas target semua. 112 persen, 103 persen dan bahkan ada yang 528,7 persen. Ini sangat luar biasa. Tetapi nyatanya ada defisit 3-an persen. Ada apa, kok bisa pendapatan melebihi target, tetapi defisitnya luar biasa, dan hanya terjadi di tahun 2024,” ujar Imron, Senin (17/2/2025).
Selain menyoroti kejanggalan dalam laporan keuangan, Imron Amin juga menyinggung pentingnya pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) serta penelitian dan pengembangan. Ia menyoroti program beasiswa yang diberikan, namun mempertanyakan arah lulusan setelah menyelesaikan pendidikan mereka.
“Pengembangan SDM, penelitian dan pengembangan, promosi dan lain sebagainya sangat luar biasa. Seperti beasiswa dan lain sebagainya. Ini tentu jadi catatan bersama ketika kita memberi beasiswa kepada mereka, ketika lulus mereka ke mana,” tambah legislator asal Jawa Timur ini.
Dalam kesempatan yang sama, ia juga membahas potensi besar sektor perkebunan, khususnya kakao. Imron Amin menyoroti bahwa Indonesia merupakan salah satu eksportir kakao terbesar dunia dan memiliki produk cokelat lokal yang kompetitif.
“Kakao yang saya tahu ekspor terbesar nomor tiga di dunia. Artinya kakao sangat luar biasa. Dan coklat-coklat lokal tidak kalah bersaing. Seperti di Banten sangat terkenal coklatnya. Artinya banyak lahan pekerjaan yang bisa diciptakan,” ungkapnya.