JAKARTA, Fraksigerindra.id — Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon menyayangkan respon beberapa negara Barat yang cenderung berpihak ke Israel dalam konflik Palestina-Israel. Respon tersebut berkaitan Operasi Badai Al-Aqsa yang dilancarkan Brigade Izzuddin al-Qassam, sayap militer Hamas, sejak Sabtu (7/10/2023) lalu. Tercatat, sekitar 400 warga Israel tewas dan lebih dari 2.000 luka-luka. Sementara jumlah korban tewas warga Palestina sekitar 313 orang, termasuk 20 anak-anak dan 1.990 lainnya terluka.
“Respon yang ditunjukkan beberapa negara besar seperti AS dan Inggris sangat pro Israel. Ini tentu saja tak akan menyelesaikan akar masalah. Jika ingin menurunkan tensi konflik di sana, negara-negara besar harus bersikap adil dan netral,” saran Fadli, Senin (9/10/2023).
Selain itu, Wakil Presiden Liga Parlemen Dunia untuk Palestina (The League of Parliamentarians for Al Quds) ini menyampaikan DPR selalu menyuarakan dukungannya terhadap kemerdekaan Palestina di berbagai forum Parlemen. “Kita akan terus memberikan dukungan kepada Palestina, termasuk di Sidang Umum Parlemen Dunia di Luanda, Angola, 23 Oktober mendatang. Kita akan meminta dunia bersikap adil dan obyektif terhadap bangsa Palestina,” tandasnya.
Politisi Fraksi Partai Gerindra ini menilai, situasi kekerasan Israel di Jalur Gaza saat ini merupakan momentum semua pihak dan bagi PBB untuk melihat apakah sudah secara adil dalam menangani konflik Palestina-Israel. Fadli menyerukan saat-saat ini momentum bagi bangsa Palestina untuk bersatu. Mengingat, masih adanya konflik membuktikan bahwa normalisasi dengan Israel ternyata tidak meredakan kekerasan-kekerasan yang dilakukan Israel.
“Ini momentum bagi kita semua untuk melihat akar masalah konflik tersebut yaitu penjajahan dan kekerasan Israel serta lemahnya penegakkan hukum internasional di sana. Yang paling mendesak adalah ini momentum mencabut isolasi dan blokade Jalur Gaza yang sudah berlangsung sejak 2006,” pungkas Fadli yang juga Anggota Komisi I DPR RI ini.