JAKARTA, Fraksigerindra.id — Saat ini sebagian besar wilayah Indonesia sedang menuju puncak musim penghujan yang diprediksi akan berlangsung pada Januari hingga Februari 2023. Prakiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG ini mengacu pada data keluaran model numerik cuaca. Anggota Komisi V DPR RI Mulyadi menegaskan agar pemerintah memberikan edukasi dan informasi soal kebencanaan nasional, mengingat posisi geografis Indonesia yang cukup rawan.

“Memang terasa sekali bahwa cuaca ekstrim itu memang luar biasa. Artinya ini harus meningkatkan kewaspadaan masyarakat. Kemudian tadi koordinasi lintas stakeholder harus ditingkatkan, dan edukasi terhadap bencana kepada masyarakat harus semakin masif, saya kira itu,” papar Mulyadi.

Komisi V DPR RI sebagai pemangku kepentingan mengawasi kinerja para mitranya yang memiliki tanggung jawab atas kebencanaan memberikan perhatian serius soal kebencanaan. Mulyadi meminta agar para mitra kerja Komisi V bisa menjaga sinergitas dan berkoordinasi dengan baik sehingga layanan kepada masyarakat benar-benar efektif dan melindungi dari ancaman bencana.

“Bencana di Indonesia bukan hal yang luar biasa, dirasakan oleh banyak daerah. Masyarakat harus selalu waspada. Yang terpenting stakeholder harus betul-betul bisa menjaga sinergitas dan berkoordinasi dengan baik,” jelas Mulyadi.

Menurut Politisi dari Fraksi Partai Gerindra ini, penting bagi masyarakat bisa mendapatkan informasi tentang kebencanaan secara jelas dan menjangkau ke seluruh lapisan masyarakat. Dia menjabarkan agar penyebaran informasi tidak hanya pada kanal digital saja, bahkan harus ada bentuk fisiknya karena di beberapa pelosok daerah belum bisa menjangkau informasi berbasis digital.

“Jadi pada saat rapat persiapan nataru bersama dengan Kementerian PUPR, Perhubungan, Kakorlantas, bersama dengan BMKG dan Basarnas. Saya mengingatkan terutama kepada Basarnas lebih meningkatkan kewaspadaan. Bahkan saya sampaikan kepada ibu Rita sebagai kepala BMKG. Supaya kalau perlu informasi-informasi itu dicetak. jadi jangan sampai hanya informasi di sosial media. Karena tidak semua daerah bisa mengakses informasi digital. Maka saya kira aturan-aturan untuk waspada bencana ada instrumen fisik, terutama di desa-desa. itu penting!” tandas Mulyadi.

Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *