JAKARTA, Fraksigerindra.id — Komisi III DPR RI menggelar rapat kerja (raker) bersama Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Marthinus Hukom dan para Kepala BNN Provinsi (BNNP) se-Indonesia pada Kamis (23/1/2025). Rapat yang berlangsung di Ruang Rapat Komisi III DPR RI, Gedung Nusantara II Paripurna Lt. 1, ini merupakan tindak lanjut dari hasil keputusan Rapat Konsultasi Pimpinan DPR RI dengan Pimpinan Fraksi-fraksi pada 21 Oktober 2024, serta keputusan Rapat Internal Komisi III DPR RI pada 22 Januari 2025.
Dalam kesempatan tersebut, anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Sulawesi Selatan 2, Andi Amar Ma’ruf Sulaiman, menyoroti pentingnya langkah strategis dalam pencegahan peredaran narkoba. Ia menegaskan perlunya penguatan pengawasan di jalur masuk strategis, seperti pelabuhan.
“Seperti yang saya temukan saat melakukan reses, di Pelabuhan Parepare hanya tersedia satu alat X-ray. Hal ini menyebabkan kurangnya pemantauan atas lalu lintas barang maupun orang, yang pada akhirnya dapat mempermudah masuknya narkoba ke wilayah Sulawesi Selatan. Ini menjadi masukan kami terkait anggaran untuk memperkuat pencegahan,” ujar Andi Amar.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya keseimbangan antara upaya pencegahan dan pemberantasan narkoba. Menurutnya, langkah tersebut akan memberikan dampak jangka panjang yang lebih signifikan dalam menekan angka peredaran narkoba.
“Keseimbangan ini diperlukan agar nantinya anggaran pemberantasan dapat lebih dialokasikan untuk pencegahan. Dengan begitu, kita bisa mengurangi peredaran narkoba secara sistematis hingga akhirnya narkoba dapat benar-benar hilang dari Indonesia, sesuai harapan kita semua,” tambahnya optimis.
Dalam rapat tersebut, Andi Amar juga menyampaikan aspirasi pemuda dari Dapilnya, khususnya yang tergabung dalam Forum Bersama Anti Narkoba (FORBES) Bone. Ia mengungkapkan bahwa salah satu tantangan terbesar di daerah adalah kurangnya fasilitas rehabilitasi bagi pecandu narkoba.
“Dari Forum bersama Anti Narkoba (FORBES) Bone, mereka menyampaikan bahwa banyak sekali pecandu Narkoba di daerah kami yang kurang adalah rumah rehabilitasinya. Sebaiknya di buat Rumah Rehabilitasi Narkoba kerjasama dengan BNNP Sulawesi selatan dapat diadakan didaerah ragional Sulawesi Selatan sebagai titik temu antara rumah rehabilitasi bisa dibangun ,” usul Andi Amar.