JAKARTA, Fraksigerindra.id — Endang Setyowati menyoroti perkembangan agrowisata di Indonesia  yang hanya mempertimbangkan dari aspek bisnis. Menurut Endang, agrowisata yang dibangun harus berlandaskan pada konservasi alam dengan mengedepankan kearifan lokal.

“Saya prihatin, keanekaragaman hayati di Indonesia sungguh kaya tapi seringkali dieksploitasi untuk bisnis. Jadi saya ikut merintis untuk melindungi keanekaragaman hayati dari balai-balai penelitian itu. Salah satunya, dulu ada tanaman Kina itu, lalu dieksploitasi hingga habis. Saya nangis, sekarang baru dirintis lagi, kembali dari nol lagi, ini nggak bener,” ungkap Endang saat Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI ke Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (29/9/2022).

Anggota Fraksi Partai Gerindra DPR RI itu berharap pemerintah memiliki political will, mulai dari presiden hingga tingkat paling bawah untuk melindungi kekayaan flora dan fauna di Indonesia. Menurutnya, perlu ada kajian ulang kebijakan-kebijakan terkait kelestarian hayati.

“Harus ada grand strategy, harus ada yang kuat, dari mulai presiden hingga ke bawah. Sehingga, potensi-potensi daerah yang punya keanekaragaman hayati spesifik itu bisa dilestarikan,” jelas legislator daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat VIII itu.

Endang menerangkan bahwa Komisi IV berkomitmen melindungi hayati Indonesia dengan sedang berupaya membuat Rancangan Undang-Undang tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem (RUU KSDAHE). Sembilan Fraksi DPR RI telah menyerahkan salinan pendapat kepada pimpinan. Melalui salinan tersebut, seluruh Fraksi DPR RI menyatakan dukungan penuh untuk merevisi Undang-Undang (UU) Nomor 5 Tahun 1990 tentang KSDAHE.

Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *