JAKARTA, Fraksigerindra.id –– Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Abdul Wachid, menyoroti pentingnya peningkatan nilai manfaat dana haji yang dikelola oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH). Ia menekankan bahwa pengelolaan dana haji harus dilakukan secara optimal agar dapat meringankan beban jemaah.
Abdul Wachid mengusulkan agar BPKH melakukan investasi strategis, khususnya di sektor perhotelan di Arab Saudi. Langkah ini dinilai dapat meningkatkan nilai manfaat bagi jemaah haji Indonesia yang setiap tahunnya menjadi kelompok terbesar dalam penyelenggaraan ibadah haji.
“Kalau berbicara dana haji, maka pelaksanaannya juga harus diperhatikan. Kami menekan BPKH agar nilai manfaat bisa meningkat. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah investasi strategis, misalnya dalam sektor perhotelan di Arab Saudi, khususnya di sekitar Masjidil Haram,” ujar Abdul Wachid pada Selasa (5/3/2025).
Menurut Abdul Wachid, dana haji yang saat ini dikelola BPKH telah mencapai Rp171 triliun. Ia menilai bahwa dana tersebut seharusnya dapat menghasilkan nilai manfaat hingga 10%, bukan hanya 6% seperti yang sering disampaikan dalam berbagai forum akademik. Dengan peningkatan nilai manfaat tersebut, biaya haji di masa depan diharapkan menjadi lebih terjangkau bagi jemaah Indonesia.
Selain itu, Abdul Wachid juga mendorong adanya revisi terhadap Undang-Undang Pengelolaan Keuangan Haji. Ia berharap revisi ini dapat menciptakan kebijakan yang lebih transparan serta memberikan manfaat yang lebih optimal bagi jemaah.
Dengan berbagai langkah strategis tersebut, diharapkan pengelolaan dana haji dapat memberikan dampak lebih besar bagi para jemaah, sekaligus meningkatkan efisiensi dalam penyelenggaraan ibadah haji bagi umat Islam di Indonesia.