JAKARTA, Fraksigerindra.id – Anggota DPR RI Fraksi Gerindra Novita Wijayanti meminta Kementerian Pekerjaan Umum (PU), mempercepat proses penyelesaian proyek padat karya. Apalagi, proyek padat karya, tegas Novita, membantu perekonomian masyarakat. Berdasarkan paparan Menteri PU, realisasi keuangan program padat karya baru mencapai 54,83% atau senilai Rp5,61 triliun dari Rp10,23 triliun yang dianggarkan. Sedangkan target serapan tenaga kerja untuk program ini juga masih 73,09% atau 338.858 dari target 463.557 tenaga kerja.

“Padat karya itu, capaiannya baru segitu. Padat karya ini kan penting pak untuk masyarakat. Jadi bisa mengangkat perekonomian bahkan kalau padat karya ini banyak orang-orang kita yang bisa ikut kerja. Dengan waktu yang singkat ini saya berharap sekali ini bisa dikejar supaya bisa terserap semuanya kemudian bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dan pembangunannya juga maksimal,” tutur Novita saat menghadiri Rapat Kerja Komisi V DPR RI dengan Kementerian PU di Gedung Nusantara, DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (30/10/2024).

Tak hanya singgung program padat karya, Novita juga mengingatkan pemerintah soal lelang paket pekerjaan yang belum selesai, mengingat akhir tahun anggaran sisa dua bulan lagi. Permintaan Novita bukan tanpa alasan, sampai tertanggal 25 Kementerian Pekerjaan Umum menyisakan 129 paket pekerjaan di Tahun Anggaran 2024 yang belum terlaksanakan lantaran masih dalam proses lelang

“Tadi lelang-lelang yang terakhir ini belum selesai. Saya berharap sekali segera dikejar karena waktunya sudah sedikit. Takutnya nggak bisa tercapai target pembangunan yang maksimal,” tutur

Meskipun mendorong percepatan proses lelang, legislator asal Jawa Tengah ini mengingatkan pemerintah untuk tetap menjaga kualitas pekerjaan. Bekerja dengan cepat tetapi kualitas pekerjaan tetap maksimal.

“Keburu-buru pekerjaannya sehingga hasilnya pun kurang maksimal gitu. Apalagi nanti musim hujan, hasilnya nanti gampang jeblok seperti jalan, jembatan, jalan tol. Kalau hujan nanti baru dikerjain udah nyoplok lagi, ntar lobang lagi. Yang ada nanti duitnya turun tapi pekerjaannya kurang maksimal. Apalagi ditemuan juga ada masalah jalan tol yang prosesnya masih belum sesuai target,” tegas Bendahara Fraksi Gerindra ini.

Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *