JAKARTA, Fraksigerindra.id — Anggota Komisi IV DPR RI, Kartika Sandra Desi, meminta kejelasan kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengenai program bantuan bagi nelayan. Dalam Rapat Kerja bersama KKP pada Kamis (27/2/2025), Kartika mendorong KKP untuk mengadakan kegiatan Pasar Murah yang sesuai dengan tugas dan fungsi kementerian tersebut.
Kartika menyoroti tingginya kebutuhan ikan di Kota Palembang menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Ia menekankan bahwa permintaan ikan di wilayah tersebut meningkat drastis, terutama karena produk makanan khas seperti pempek, kemplang, dan kerupuk yang berbahan dasar ikan.
“Karena saya asal dari Palembang, seperti kita ketahui bahwa masyarakat Sumatera Selatan, terutama Kota Palembang, menjelang Ramadhan dan Idul Fitri itu kebutuhan ikannya otomatis naik menjadi empat kali lipat. Karena hampir dari seluruh Indonesia ini pesan pempek, kemplang, kerupuk yang mana semua bahan dasarnya berasal dari ikan. Dan otomatis kebutuhan ikan ini akan menjadi sangat langka dan dibutuhkan, sementara dalam paparan tadi saya lihat ketersediaan ikan di Kota Palembang hanya 107%. Dan saya pastikan itu akan kurang, mengingat menu utama makanan khas dari Palembang ini berasal dari ikan,” ujarnya.
Kartika juga mengangkat kembali usulan pembangunan Cold Storage di pergudangan Tanjung Api-Api, yang telah diajukan sekitar sepuluh tahun lalu. Menurutnya, keberadaan fasilitas tersebut sangat krusial untuk menjamin ketersediaan ikan, tidak hanya di Palembang, tetapi juga di wilayah Bengkulu, Jambi, dan Lampung.
“Karena kami selama ini cara membeli ikannya itu agak aneh seperti misal jika ikannya ikan sungai, kami beli dari wilayah Riau, Jambi, Lampung. Karena peminat daging di masyarakat Kota Palembang itu sangat sedikit, oleh karena itu kami sangat membutuhkan kelanjutan pembangunan Cold Storage di Tanjung Api-Api,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa pembangunan Cold Storage tersebut sebelumnya sudah hampir terlaksana dan telah melewati tahap studi uji kelayakan atau quality control. Namun, proyek ini belum terealisasi hingga saat ini. Kartika menekankan bahwa tanpa fasilitas penyimpanan yang memadai, masyarakat Sumatera Selatan kesulitan dalam menjaga pasokan ikan.
“Dengan tidak adanya Cold Storage ini, menyebabkan masyarakat Sumatera Selatan mengalami kesusahan dalam menyimpan hasil-hasil ikan yang sudah didapat,” pungkasnya.