JAKARTA, Fraksigerindra.id — Kamrussamad, Anggota DPR RI Fraksi Gerindra,  mengapresiasi kinerja APBN 2021 yang telah disahkan dalam Rapat paripurna Keempat, Selasa 6 September 2022.

“Fokus APBN 2021 berhasil dalam  penanganan pandemi Covid-19 serta disrupsi di sisi supply serta tekanan inflasi di sejumlah negara maju dan negara berkembang lainnya. Ini harus menjadi referensi dalam menghadapi krisis ke depan,” ujar Anggota Komisi XI ini.

Kamrussamad menilai ancaman tahun 2021 sangat kompleks, tetapi melalui skema APBN bisa mengantisiapsi disrupsi atau bahkan krisis,

“Meski ancaman di 2021 sangat kompleks, namun APBN 2021  bisa mengantisipasi disrupsi atau bahkan krisis yang ada. Belanja negara yang responsif serta fleksibel dijalankan terutama untuk penanganan pandemi Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional baik di tingkat pusat maupun daerah,” tuturnya.

Kamrussamad menilai krisis masih terus mengancam pada tahun 2022 dan 2023. Untuk itu, kinerja APBN 2021 bisa menjadi referensi dalam menghadapi ancaman krisis tahun 2022 dan 2023.

“Ancaman pandemi covid memang relatif menurun. Namun, disrupsi sepertinya akan terus berlangsung hingga 2023 nanti, sebagai dampak dari konflik geopolitik dan residu dari pandemi covid-19,” katanya,

Kamrussamad menambahkan APBN 2022 dan 2023 harus tetap menjadi shock absorber, yang menjaga inflasi dan menopang daya beli masyarakat.

“Karena itu, APBN 2022 dan 2023 harus tetap menjadi shock absorber, yang menjaga inflasi dan menopang daya beli masyarakat. Hal ini dikarenakan inflasi, kenaikan suku bunga, pengetatan likuiditas, dan pelemahan ekonomi serta ketegangan geopolitik masih menjadi ancaman di 2023. Itu sebabnya, menteri keuangan harus memastikan APBN tetap menjadi penyangga tahun 2022 dan 2023,” pungkasnya.

Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *