BALI, Fraksigerindra.id — Anggota Komisi XI DPR RI Kamrussamad mengingatkan Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk tidak meremehkan ancaman resesi ekonomi saat ini.
“Meski struktur dan fundamental ekonomi Indonesia dikatakan jauh lebih baik dibandingkan dengan apa yang terjadi di Sri Lanka, namun bukan berarti bebas ancaman resesi.”
“Krisis Sri Lanka dipicu salah satunya oleh krisis utang. Rasio utang to PDB mencapai 117 persen. Sementara rasio utang Indonesia saat ini 38 persen twrhadap PDB. Meski demikian, di tengah pelemahan nilai tukar rupiah, rasio ini bisa meningkat.” Ujar Kamrussamad Dari Arena FEKDI G20 Nusa Dua Bali.
“IMF memprerdiksi ekonomi global yang makin suram.”
“Survei Bloomberg bahkan memasukan Indonesia ke dalam 15 negara di dunia yang terancam resesi.”
“Survei Bloomberg, menempatkan Indonesia negara terancam resesi bersama Sri Lanka, New Zealand, Korea Selatan, Jepang, China, Hongkong, Australia, Taiwan, Pakistan, Malaysia, Vietnam, Thailand, Filipina, Indonesia, lalu India.”
“Indikator ekonomi Indonesia saat ini memang lebih baik. Tapi trajectory nya mirip dengan lintasan negara-negara yang mengalami resesi.”
“Pertumbuhan ekonomi yang positif tidak jadi jaminan. Tahun 1996 pertumbuhan ekonomi sangat tinggi, sekitar 8% lebih. Tapi pertengahan 1997 terjadi krisis.”
” Saat ini, cadangan devisa kita sudah berkurang sekitar 12 miliar dolar AS sejak September 2021, dan terus berkurang dalam 4 bulan terakhir ini. Apalagi ditambah trnd capital outflow akibat kenaikan suku bunga The Fed.”
“Belum lagi trend harga komoditas mulai menurun sekarang. Ini berpotensi mempercepat krisis valuta.”