JAKARTA, Fraksigerindra.id — Anggota Komisi XI DPR RI Gus Irawan Pasaribu memberikan apresiasi pada usul salah satu calon Anggota Badan Supervisi Bank Indonesia (BSBI), Irwan Lubis, terkait dengan Analisis Kinerja Berbasis Risiko. Hal tersebut disampaikannya dalam Uji Kelayakan dan Kepatutan (fit and proper test) Calon Anggota BSBI yang diselenggarakan pada Rabu (5/7/2023) di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta.

“Beliau (Irwan Lubis) menawarkan dalam makalahnya ini, memberi masukan pentingnya unsur risiko di dalam analisis dan telaahan BSBI. Kita diingatkan berbagai kejadian di masa lalu, kita alpa melakukan analisis risiko-risiko tadi, ada (kasus) Bank Century, ada (kasus) BLBI, dan seterusnya. (Masukan) ini satu gagasan besar,” ujarnya.

Lebih lanjut, Politisi Fraksi Partai Gerindra ini juga mempertanyakan sumber daya yang dimiliki Bank Indonesia maupun BSBI dalam membuat telaahan terkait dengan analisis risiko terkait kinerja dan kebijakan Bank Indonesia. Menurutnya, apabila pada lembaga-lembaga tersebut belum tersedia yang bertanggung jawab untuk telaahan tersebut maka diperlukan pengadaan sumber daya yang nantinya bisa dilakukan mitigasi dari risiko-risiko yang telah dianalisis.

“Pertanyaannya adalah apakah cukup resources BSBI yang ada atau BI sendiri punya nggak itu (sumber daya untuk melakukan analisis risiko)? Mungkin bisa oleh Badan Supervisi nanti manfaatkan untuk melakukan stress test bidang-bidang atau hal-hal tertentu dengan memanfaatkan yang sudah ada di Bank Indonesia. Kalau tidak, kan kita butuh untuk pengadaan resources agar kita bisa melakukan mitigasi risiko di berbagai risiko-risiko yang ditawarkan. Luar biasa saya kira ini,” tutupnya.

Menanggapi pertanyaan legislator Dapil Sumatera Utara II itu, Irwan Lubis menjelaskan bahwa BI telah melakukan stress test setiap ada volatilitas atau ada eksesif dari suatu keadaan. Namun, biasanya stress test tersebut dilakukan hanya untuk kepentingan lembaga tersebut.

“Umumnya kan itu stress test itu hanya untuk kepentingan BI, mungkin BSBI itu ada lah semacam check and balance. Sehingga nanti apa yang dilakukan BI dan apa yang dilakukan BSBI bisa konfirmasi di Bapak/Ibu di Komisi XI,” tambahnya.

Irwan juga mengatakan bahwa hasil telaahan BSBI nantinya bisa menyimpulkan risiko-risiko yang timbul dari Kebijakan Bank Indonesia. Sehingga apabila dinilai ada risiko muncul maka Komisi XI DPR RI bisa mendorong BI untuk melakukan perbaikan dan mitigasi.

Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *