JAKARTA, Fraksigerindra.id — Sebagai refleksi hubungan bilateral yang makin intensif dengan potensi kerja sama strategis di berbagai bidang, DPR RI dan Parlemen Uni Eropa (European Union/EU) menggelar Pertemuan Antar-Parlemen Indonesia dan EU ke-12 di Gedung Parlemen Eropa, Strasbourg, Perancis.

Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon, memimpin pertemuan tersebut bersama Daniel Caspary, Ketua Delegasi Parlemen Uni Eropa untuk Asia Tenggara dan ASEAN (DASE). Forum tahunan ini dihadiri pula oleh Wakil Ketua BKSAP, Putu Supadma Rudana dan Gilang Dhielafararez, serta Anggota BKSAP Agustina Wilujeng Pramestuti.

Sementara Parlemen Uni Eropa diwakili oleh sejumlah Anggota DASE lintas partai politik yang mewakili beberapa negara anggota termasuk Ketua Komisi Perdagangan Bern Lange dan Ketua Komisi Luar Negeri David McAllister. Parlemen Eropa, yang saat ini mewakili lebih dari 448 juta orang dari 27 negara anggota, merupakan elektoral demokrasi terbesar kedua di dunia dan mitra strategis bagi DPR RI.

Fadli Zon meyakini pentingnya kedua parlemen untuk menegaskan kembali hubungan jangka panjang. “Sebagai aktor penting di kawasan kita masing-masing, aksi kolektif kita akan sangat dibutuhkan untuk mengatasi tantangan global secara efektif,” papar Fadli , Jumat (20/10/2023).

Salah satu topik utama dalam dialog ini adalah proses negosiasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-UE (I-EU CEPA) yang sedang berjalan. I-EU CEPA ini lebih dari sekedar perjanjian dagang, karena akan menjadi jembatan yang menghubungkan dua pasar utama kita sebesar hampir 600 juta jiwa.

Pertemuan ini membahas tiga topik utama yang menjadi perhatian kedua parlemen, yakni: i) Kerja sama perdagangan bilateral dan investasi; ii) Isu-isu keamanan global dan regional; serta iii) Kerja sama dalam transisi hijau dan perubahan iklim.

Fadli Zon mengapresiasi komitmen yang sebelumnya disuarakan Parlemen Eropa pada Sidang Umum AIPA ke-44 di Jakarta, Agustus 2023 lalu. Parlemen UE, yang merupakan simbol persatuan dan kolaborasi demokrasi, selalu menunjukkan komitmen untuk membina hubungan yang lebih erat, tak hanya dengan Indonesia, tetapi juga dengan parlemen negara-negara Asia Tenggara pada umumnya.

 

Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *