JAKARTA, Fraksigerindra.id – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto Menerima Kunjungan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani beserta rombongan di Padepokan Garuda Yaksa Hambalang Minggu (4/9). Tentunya, safari politik PDI Perjuangan itu banyak mencuri perhatian publik. Tak ketinggalan, pun para pakar dan pengamat politik di negeri ini turut memberikan penilaian atau pandangannya.

Ada yang menarik, seperti dinukil dari portal online tempo.co pada hari, Minggu, (4/9). Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis (TPS) Agung Baskoro, menilai kedatangan PDIP ke Hambalang bisa dibaca dalam peluang bagi Gerindra untuk menambah bobot kuantitas dan kualitas KIR. Hal itu tak terlepas menimbang PDIP adalah partai pemenang pemilu. Apalagi beragam hasil survei menunjukkan bahwa partai pimpinan Megawati Soekarnoputri ini masih bertengger di peringkat teratas menjelang Pemilu 2024.

Agung juga bilang, argumentasi Prabowo sebagai capres menjadi wajar karena ia memiliki elektabilitas lebih tinggi dibanding Cak Imin dan Puan. Sedangkan ‘Keterlambatan’ PDIP hadir dalam KIR semakin menguatkan posisi tawar Prabowo, dan di saat yang bersamaan menempatkan Cak Imin dan Puan mesti berebut posisi sebagai cawapres.

“Walaupun realitas politik nasional saat ini lebih menguntungkan Cak Imin karena melengkapi figur Prabowo serta ceruk massa gerindra yang nasionalis,” ujarnya.

Agung menilai duet nasionalis-religius seperti ini telah terbukti memenangkan Pilpres 2014 dan 2019, ketika Jokowi memilih JK dan Ma’ruf Amin yang keduanya merepresentasikan Islam moderat. Hal ini tidak salah jika kembali diuji dalam Pilpres 2024 melihat situasi politik saat ini tak jauh berbeda, sebagai efek polarisasi dari dua Pilpres sebelumnya.

Agar tak lagi ada efek polarisasi. Tak salah, jika kemudian Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani sepakat untuk senantiasa membangun komunikasi politik demi kepentingan bangsa.

“Jadi, saya kira konklusi yang paling jelas adalah kita bertekad untuk melanjutkan komunikasi politik dengan terus-menerus, dengan terbuka, dengan apa adanya,” kata Prabowo di Hambalang, Bogor-Jawa Barat, Minggu (4/9).

Prabowo bilang, pertemuan ini adalah awal memasuki musim politik yang akan datang. Oleh karena itu, ia akan terus membangun komunikasi dengan PDI-P dengan tujuan untuk kepentingan persatuan dan gotong royong antar anak bangsa.

“Bagi kita, apapun demi kebaikan bangsa dan negara kami siap melaksanakan,” ujar pria peraih Bintang Yudha Dharma Utama

Ada momentum yang menarik, tatkala salah satu awak media menanyakan soal kemungkinan berpasangan dengan Puan Maharani pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, mendatang.

“Jadi kalau Anda tanya memungkinkan atau tidak memungkinkan, saya kira ya dari segi teori kemungkinan ya, pasti memungkinkan,” ujar Prabowo.

Lantas, tampak senyum sumringah, pun Puan menyampaikan hal serupa. Wanita yang kini menjabat Ketua DPR RI bilang, bahwa kemungkinan berpasangan dengan Prabowo bisa saja terjadi pada Pilpres 2024.

“Kalau kemudian ditanya, apakah ada kemungkinan.? Ya, semua itu menurut saya ada kemungkinan. Tidak ada yang tidak mungkin di politik demi kemajuan bangsa dan negara,” kata Puan.

Seperti kita ketahui, duet Partai Gerindra bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) membidani lahirnya koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) untuk menghadapi Pilpres 2024. Nah, apakah PDI Perjuangan akan masuk dalam koalisi KIR? Ya, kita lihat saja nanti.

Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *