JAKARTA, Fraksigerindra.id — Wakil Ketua Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra Bambang Haryadi melontarkan kritikan keras dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII dengan Dirjen Minerba, Sekjen DEN, Kepala Badan Geologi, Kepala BPSDM ESDM, Kepala Balitbang ESDM dan Kepalah BPH Migas, Senin (07/06/2021).
Bambang menegaskan tidak akan menyetujui Pagu Indikatif Kementerian ESDM jika di dalamnya tidak memasukkan program-program yang secara langsung menyentuh masyarakat. Apalagi program-program ini sangat dinanti masyarakat yang kesulitan di tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda Indonesia.
“Program jaringan gas adalah salah satu program yang sangat dinanti masyarakat apalagi di tengah pandemi ini yang begitu sulitnya pendapatan masyarakat. Pertanyaan saya kenapa program jaringan gas, yang saya pikir itu program bagus dan sangat dinanti, kenapa bisa hilang? Dari 120.776 rumah tangga di 2020 sekarang hanya mau dikasih 10 ribu, 10% aja ngga sampai,” tutur Bambang.
Anggota legislatif dari daerah pemilihan Kabupaten Jember dan Kabupaten Lumajang itu juga mempertanyakan program Pembangkit Listrik Tenaga Surya Atap yang dikurangi sangat signifikan dari tahun 2020 padahal terbukti membantu masyarakat yang belum terjangkau listrik dari PLN.
“Saya ada satu contoh di dapil saya dia ber-ktp Jember, tapi dia tidak bisa disubsidi oleh Pemkab maupun PLN, karena mereka tinggal di tengah kawasan hutan, (sumber penghasilan) mereka mencari bahan damar. Saya dengan teman berinisiatif, akhirnya kami membeli semacam PLTS kami taruh di musola dan sisa energinya didistribusikan ke rumah warga sekitar. Dari 193 unit di 2020 kenapa sekarang hanya 3 unit saja. Jadi saya pikir ini program-program yang langsung menyentuh masyarakat tapi malah dihilangkan?” tegas Bambang.
Pada kesempatan itu Bambang mendesak agar program jaringan gas dan program lain yang sifatnya langsung menyentuh rakyat harus tetap ada di rancangan pagu indikatif kementerian ESDM.
“Yang jelas program-program utama yang langsung menyentuh rakyat harus tetap kita perjuangkan. Karena kami ada di sini harus memperjuangkan rakyat yang menitipkan amanah di kami, jadi kami ingin pagu anggaran indikatif yang diajukan mencakup seluruhnya kepentingan masyarakat bawah,” tutup Bambang.