JAKARTA, Fraksigerindra.id — Merespon kenaikan kasus Covid-19 Varian Omicron, Anggota Komisi VI DPR RI M. Husein Fadlulloh bersama Komisi VI DPR RI menggelar Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Ketua Asosiasi Apotek Indonesia dan Ketua Umum Gabungan Pengusaha Farmasi untuk memastikan ketersediaan stok obat-obatan, di Jakarta, Rabu (2/2).

Pada RDPU kali ini M. Husein menyoroti salah satu masalah penanganan kasus Covid-19 adalah kelangkaan atau kekurangan stok obat-obatan jenis tertentu. Disamping itu, selain kelangkaan stok di pasaran harga obat tersebut juga sangat mahal, sehingga sangat memberatkan masyarakat.

“Saya melihat penanganan Covid-19 yang sudah hampir 2 tahun dan belum berakhir hingga saat ini, masih dihadapkan pada kekurangan stok obat-obatan tertentu (spesifik) yang sangat susah dicari di pasaran. Dan kalaupun obatnya ada, harganya pun sangat mahal, sehingga makin membebani masyarakat.” ungkap M. Husein.

Lebih lanjut M. Husein menyoroti data yang dipaparkan oleh asosiasi, bahwa saat ini obat–obatan seperti vitamin, antivirus dan remdesivir tersedia dan siap untuk menghadapi jika terjadi lonjakan kasus pada gelombang ke-3 Covid-19.

“Dari data yang disampaikan, saya hanya berharap agar kita dan pihak terkait dapat memastikan ketersediaan stock obat, jadi jangan sampai masalah yang sama terulang seperti gelombang sebelumnya. Karena saya melihat dari rantai pasok mulai riset, distribusi, apotek, dan toko obat-obatan seharusnya sudah tidak ada masalah supply/ ketersediaan obat bagi masyarakat.” lanjut M. Husein.

Pada kesempatan yang sama M. Husein juga menghimbau agar jangan sampai ada kesalahan pada pendistribusian obat obat-obatan tersebut, sehingga masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan obat Covid-19.

“Karena ketersediaannya yang seperti dipaparkan dirasa cukup, saya harapkan juga pendestribusiannya juga harus diperhatikan jangan sampai ada masalah dan menyusahkan masyarakat untuk mendapatkannya, jadi mohon perhatiannya.”

Lalu sebagai penutup M. Husein juga menyoroti beberapa hal penting dalam penanganan Covid-19 yaitu pertama mengenai perubahan yang tidak menentu mengenai rekomendasi obat-obatan covid-19 yang dianjurkan oleh WHO, dan bagaimana peran pihak terkait pada saat merekomendasikan obat-obatan yang digunakan sebagai obat penyembuh Covid-19. Kedua, mengenai kesiapan untuk membuka pabrik vaksin, dimana di dalam GP farmasi tergabung Indofarma yang merupakan perusahaan BUMN.

Sebagai penutup M. Husein bersama Komisi VI DPR RI akan mencari solusi yang terbaik bagi teman-teman yang ada di farmasi ataupun di apotek, sehingga ketersediaan obat Covid-19 jika terjadi lonjakan kasus pada gelombang ke-3 dapat terpenuhi dengan maksimal.

Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *