Home - Kutipan Media - Gerindra Imbau Jangan Ngotot Mudik: Polisi Sudah Pertaruhkan Kesehatan

Gerindra Imbau Jangan Ngotot Mudik: Polisi Sudah Pertaruhkan Kesehatan

JAKARTA — Anggota Komisi III DPR Fraksi Gerindra, Habiburokhman, prihatin atas kondisi pemudik ngotot menerobos pos penyekatan. Padahal, mudik sudah jelas dilarang.

“Realitas di lapangan jumlah orang-orang yang ngotot mudik begitu banyak, sementara jumlah aparat dan perlengkapan sangat terbatas,” kata Habiburokhman kepada wartawan, Selasa (11/5/2021).

Habiburokhman meminta masyarakat berempati kepada aparat gabungan yang bersiaga di pos penyekatan. Sebab, mereka terus bersiaga mempertaruhkan kesehatan demi menjalankan upaya pengendalian COVID.

“Ya kita prihatin sekali. Aparat kita sudah berupaya maksimal mengamankan kebijakan larangan mudik, mereka berjaga siang dan malam mempertaruhkan kesehatan,” ujarnya.

Habiburokhman menegaskan larangan mudik itu berlaku untuk semua pihak demi mengantisipasi lonjakan kasus COVID. Dia mengatakan jangan sampai situasi COVID di RI menjadi parah seperti di India jika mementingkan ego masing-masing.

“Kita harus sadarkan rakyat bahwa kebijakan larangan mudik itu untuk kepentingan kita bersama, jadi bukan hanya kepentingan pemerintah,” ujarnya.

“Sudah begitu banyak contoh saudara-saudara kita yang meninggal karena COVID-19, jangan sampai situasi menjadi parah seperti India,” imbuh Habiburokhman.

Dia meminta siapa pun pihak yang memprovokasi untuk ditindak tegas. Perlu diterapkan penegakan hukum untuk efek jera.

“Untuk pihak-pihak yang memprovokasi mudik apalagi dengan melawan aparat, saran saya harus dilakukan penegakan hukum. Orang seperti itu sangat zalim karena membahayakan kesehatan dan keselamatan masyarakat. Provokasi mudik sangat membahayakan umat Islam dan masyarakat secara keseluruhan karena berpotensi menjadi cluster penyebaran COVID,” ujar juru bicara Partai Gerindra itu.

Pada Minggu (9/5) pukul 22.47 WIB, pemotor diperbolehkan melintas ke arah Karawang. Polisi yang tadinya menyekat dengan barier plastik oranye akhirnya membuka.

Kakorlantas Polri Irjen Istiono mengatakan ratusan pemudik yang diloloskan di pos penyekatan Kedungwaringin, Bekasi, Jawa Barat, merupakan diskresi kepolisian. Istiono mengatakan hal itu sebagai langkah mengurangi kerumunan.

“Ya, ratusan pemudik yang mencoba ya, ini bahasanya bukan menerobos ya. Ini memang kita kelola, kita alirkan, ini adalah diskresi kepolisian, kalau sudah terjadi penumpukan yang besar, ini terjadi sebuah kerumunan penumpukan yang kita hindari adalah menjadikan klaster baru di kerumunan antrean tersebut,” kata Istiono di Kedungwaringin, Bekasi, Jawa Barat, Senin (10/5).

Hal itu kemudian terjadi lagi pada Senin (10/5) malam. Pos Kedungwaringin dibuka sehingga para pemudik bebas melintas tanpa pemeriksaan.

Bagikan:

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email