BANJARMASIN, Fraksigerindra.id —  Pendekatan kesehatan tradisional belakangan semakin banyak dipilih oleh masyarakat agar dapat terhindar dari virus Covid-19.

Adanya wabah Covid-19 yang muncul pada akhir tahun 2019, menuntut perubahan perilaku khususnya terkait daya tahan tubuh agar terhindar dari infeksi Covid-19.

Anggota Komisi IX DPR RI H Muhammad Nur menilai, obat tradisional selalu memainkan peran penting dalam kesehatan dunia dan telah digunakan sejak lama secara turun temurun untuk mengobati berbagai macam keluhan, mempertahankan dan memulihkan kesehatan manusia.

Sehingga menurutnya, tidak heran masyarakat Indonesia banyak memilih pelayanan kesehatan tradisional untuk menjaga daya tahan tubuh di masa pandemi ini.

“Pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan diharapkan bisa melakukan pembinaan dan pengawasan pelaku pelayanan kesehatan tradisional dan produsen obat tradisional agar produksi obat tradisional sesuai standar yang ditetapkan,” kata anggota DPR RI Fraksi Gerindra ini saat mensosialisasikan pelayanan kesehatan tradisional pada adaptasi kebiasan baru di era pandemi covid-19 kepada masyarakat Kecamatan Tambang Ulang, Tanah Laut, Jumat (23/4/2021).

Upaya itu, dikatakan M Nur sebagai langkah memberikan jaminan kepada masyarakat dan perlindungan pasti dalam hal penggunaan pelayanan kesehatan tradisonal.

Selain itu, pentingnya kegiatan penyuluhan, sosialisasi dan pembinaan pengolahan obat tradisional sebagai pelayanan kesehatan tradisonal sehingga perlu terus ditingkatkan dan dikembangkan dengan melibatkan unsur Dinas Kesehatan di semua tingkatan.

“Saat ini saja penduduk Indonesia menggunakan ramuan tradisional (jamu) untuk memelihara kesehatannya dan 95,6% mengakui ramuan tradisional yang digunakan sangat bermanfaat bagi kesehatan,” ungkapnya.

Memang diakuinya, pembangunan kesehatan di era globalisasi terus berkembang dengan pesat dan dinamis sebagai upaya untuk memenuhi hak-hak masyarakat akan kesehatan. Tidak terkecuali pada pengembangan kesehatan tradisional yang telah dimiliki oleh masyarakat secara turun temurun.

Meski saat ini pemerintah sedang menjalankan program vaksinasi secara bertahap dalam menanggulangi Pandemi Covid 19, tetapi vaksin bukan menjadi solusi secara menyeluruh atas pengendalian penyakit ini.

“Yang menjadi faktor penting adalah tetap menerapkan protokol kesehatan dan hidup sehat, yang akan berdampak kepada kita untuk memiliki daya tahan tubuh yang kuat. Untuk menjaga agar tubuh tetap sehat, semangat dan terus beraktifitas perlu menyesuaikan dengan kebiasaan baru, seperti: disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M, menjaga pola hidup sehat agar dapat imun tubuh tidak terganggu dan mengkonsumsi suplemen atau obat herbal-Jamu sebagai tambahan,” tandasnya.

Terkait dengan penerapan Kesehatan Tradisional pada era kebiasaan baru, M Nur mengatakan, kegiatan penyuluhan, sosialisasi dan pembinaan pengolahan obat tradisional sebagai pelayanan kesehatan tradisonal perlu terus ditingkatkan dan dikembangkan dengan melibatkan unsur Dinas Kesehatan Kabupaten, Puskesmas, Aparat Desa serta Kader dan Kelompok Binaan.

Pada sosialisasi ini turut dihadiri Kasubdit Yankestrad Empiris dr. Hadi Sismoyo, M.Epid, mewakili Direktur Yankestrad Kemenkes. Kasie Penyehat Tradisional Yankestrad Kemenkes Priatmo Triwibowo, dan tim dari kemenkes dengan melibatkan 200 orang peserta dari dua desa yaitu Desa Gunung Raja dan Desa Pulau Sari.

Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *