JAKARTA, Fraksigerindra.id – Komisi VI DPR RI melaksanakan rapat kerja (Raker) dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), di Nusantara I, Senayan, Senin (4/11/2024). Dalam Raker ini, anggota Komisi VI DPR RI Kawendra Lukistian menyoroti empat tantangan strategis yang harus dihadapi BUMN ke depan. Salah satu poin utama yang ditekankan adalah penguatan peran BUMN di kancah global, terutama dalam industri otomotif melalui Morino EV (Electric Vehicle).
“Peningkatan daya saing global BUMN. Tadi sudah dijelaskan, BUMN sudah bekerja sama dengan berbagai pihak seperti Tesla, BMW, dan lain-lain. Sementara kita sama-sama menyadari bahwa saat ini era pergeseran penggunaan otomotif sudah mengarah ke listrik, EV .Kita berharap sekali BUMN ini, dengan kita memiliki Pindad, itu bisa menjadi pemain EV nasional,” ungkap Kawendra.
Ia mengapresiasi upaya BUMN untuk bekerja sama dengan pemain global, sambil berharap bahwa kolaborasi ini bisa memperkuat Morino EV sebagai produk andalan otomotif nasional. Dia pun berharap Morino EV mendapat perhatian khusus dari BUMN.
“Kita tahu bahwa, Pindad itu ada Pindad Morino, kalau tidak salah. Di sana itu Pindad yang EV-nya. Kenapa tidak, kalau kita didorong menjadi pemain nasional, sebelum memprioritaskan yang lain,” harap Kawendra.
Selain sektor otomotif, legislator asal Jawa Timur ini juga menekankan pentingnya memastikan ketahanan pangan nasional, khususnya dengan peran BUMN dalam menyediakan akses pangan yang cukup, aman, dan bergizi. Hal ini, menurutnya, sesuai arahan dari presiden Prabowo Subianto terkait swasembada pangan.
“Bagaimana BUMN di sini bisa memastikan ketersediaan aksesibilitas pangan yang cukup, aman, dan bergizi bagi seluruh rakyat Indonesia. Ini merupakan hal krusial juga, karena suka tidak suka BUMN memiliki beban yang luar biasa untuk memegang ini karena seperti diamanahkan Pak Prabowo menjadi salah satu yang terdepan untuk pemenuhan swasembada pangan,” tambahnya.
Kawendra juga menyoroti pentingnya transformasi digital di BUMN, terutama terkait keamanan data. Ia mengingatkan agar BUMN terus memperbarui teknologi dan menerapkan langkah mitigasi agar kejadian peretasan pusat data nasional tidak terjadi di lingkungan BUMN.
“Bagaimana BUMN dengan segala macam yang ada, baik di perusahaan dengan berbagai sarana prasarana yang ada, bisa terus upgrade teknologi, mengingat kemarin pusat data nasional kita diretas. Pastinya BUMN juga memiliki konsen terhadap hal ini. Harus ada satu langkah mitigasi. Dengan asset dan potensi yang begitu besar, harus bisa melindungi ini (data BUMN).” Kata Kawendra.
Tantangan terakhir yang diangkat adalah perlunya tata kelola perusahaan yang baik, mengingat Kementerian BUMN kini dipimpin oleh satu Menteri dan dua Wakil Menteri. Menurutnya, ini merupakan kesempatan besar untuk memperkuat tata kelola di tubuh BUMN.
“Tata Kelola Perusahaan yang baik. Dengan adanya satu Menteri dan dua Wakil Menteri tentu kita punya optimisme yang luar biasa. Kita apresiasi Menteri dan Wakil Menteri yang sudah nyaman dengan hidupnya, kemudian kembali mendermakan diri untuk bangsa,” ujarnya