JAKARTA, Fraksigerindra.id — Anggota DPR RI Fraksi Gerindra Kamrussamad mengingatkan LPEI untuk serius dalam memperbaiki kinerjanya. Menurutnya, suntikan dana untuk LPEI sudah mencapai Rp 28.7 triliun, tetapi kinerja belum memuaskan.
“Dengan suntikan PMN yang sudah mencapai Rp 28.7 triliun, kinerja LPEI belum memuaskan sama sekali,” ujarnya dalam rapat dengar pendapat Komisi XI DPR dengan LPEI, Jakarta, Senin (3/10 ).
Kamrussamad mengatakan LPEI mencatatkan kinerja yang kurang baik. Ini terlihat dari rasio kredit bermasalah meningkat setiap tahun dan manajemen yang kurang efisien dalam mengelola perusahan.
“Rasio kredit bermasalah terus meningkat di tiap tahunnya, NPL gross mencapai 18,4 persen. Kedua, manajemen juga dinilai kurang efisien dalam melaksanan kegiatan pengelolaan perusahaan ditunjukkan oleh nilai BOPO yang mencapai 97%.” ungkap Kamrussamad.
Kamrussamad menambahkan, kontribusi ekspor UMKM juga masih rendah. Kontribusi masih di angka 14-15 persen dari total nilai ekspor nasional.
“Ketiga, kontribusi ekspor UMKM juga masih rendah, hingga kini kontribusi ekspor UMKM masih di angka 14-15 persen dari total nilai ekspor nasional. Padahal, data Badan Pusat Statistik (BPS), mencatat nilai ekspor pada April 2022 mencapai 27,32 miliar dollar AS atau meningkat sebesar 47,76 persen secara tahunan (yoy),” tuturnya.
Menurut Kamrussamad, LPEI harus serius memperbaiki kinerjanya.
“Jumlah PMN kepada LPEI ini sejak 2010-2021 sudah mencapai Rp.28.7 triliun. Meningkat Rp 5 triliun sejak 2020. Seharusnya, kinerjanya semakin baik, tidak buruk seperti sekarang,” pungkasnya.