JAKARTA, Fraksigerindra.id — Anggota Komisi XI DPR RI Jefry Romdonny menyoroti sejumlah hal terkait perekonomian di Provinsi Bali, khususnya di Kabupaten Tabanan. Jefry mengatakan terdapat peningkatan perekonomian secara signifikan, khususnya di sektor akomodasi. Akan tetapi, Jefry menekankan, ada satu sektor yang perlu disoroti secara mendalam, yaitu sektor pertanian, mengingat pertanian merupakan salah satu sektor yang cukup berperan dalam peningkatan perekonomian di Kabupaten Tabanan, Bali.

“Ada satu hal yang kita soroti, yaitu sektor pertanian, sebagaimana kita ketahui bahwa di Tabanan ini merupakan sentra daripada pertanian. Tetapi, produktivitas pertanian di kabupaten ini sendiri masih minim, sehingga pertumbuhannya masih negatif. Hal ini yang harus kami dorong, setidaknya pertanian ini jangan sampai hilang, meskipun banyak orang yang fokus pada wisata. Jangan sampai makin lama, lahan pertanian ini makin tidak ada,” papar Jefry, Jumat (14/04/2023).

Politisi Fraksi Gerindra itu menekankan agar pertumbuhan perekonomian di Kabupaten Tabanan, Bali, ini harus berjalan beriringan, baik itu sektor pertanian maupun sektor pariwisata. Jefry mengatakan, selain sektor pertanian, memang fokus pertumbuhan perekonomian jatuh kepada sektor pariwisata.

“Pariwisata ini tentunya juga harus meningkatkan pelayanan, sehingga wisatawan-wisatawan asing yang berkunjung dapat merasa puas dan nama Bali, khususnya Indonesia, makin dikenal, dan berujung kepada peningkatan perekonomian,” jelas Legislator dari Daerah Pemilihan Jawa Barat IX itu.

Selain itu, masih terkait dengan pertumbuhan perekonomian, paparan dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyebutkan bahwa tingkat pengangguran dan kemiskinan di Provinsi Bali ini sendiri masih berkisar empat persen, sementara target pengurangan tingkat pengangguran dan kemiskinan di tahun 2023 berkisar 2-3 persen. Menanggapi hal tersebut, Jefry juga meminta agar pemerintah dapat mengoptimalkan program-program pemberdayaan tenaga kerja.

“Usaha lokal yang ada di Bali harus bisa memberdayakan penduduk lokal yang ada di wilayah sekitar. Jadi, jangan hanya mengambil sumber daya manusia (SDM) dari luar, sementara SDM dari wilayah sekitar menjadi tidak produktif. Harus memberdayakan SDM di sekitar agar bisa mengurangi jumlah pengangguran dan mengikis angka kemiskinan,” ujar Jefry.

Jeffry juga menyampaikan bahwa penguatan perekonomian juga sejalan dengan program  Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI). Melalui penekanan inflasi, Jefry berharap beban perekonomian masyarakat dapat lebih ringan, seperti dengan mendapatkan harga-harga kebutuhan pokok yang lebih terjangkau, terlebih sejumlah harga-harga meningkat jelang Hari Raya Idul Fitri.

Kemudian, Jefry juga menyoroti terkait penyaluran kredit usaha rakyat (KUR). Jefry menyampaikan bahwa pertumbuhan kredit di perbankan, baik kredit investasi, konsumsi, dan modal kerja harus bisa terus membaik. Selain itu, penyaluran KUR bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga harus terus diperluas.

“Saya melihat, beberapa paparan perbankan, dari sisi penyaluran kredit sudah cukup baik. Untuk penyaluran kredit sendiri, ada beberapa hal yang bisa meringankan debitur, seperti suku Bunga yang ditekan, sehingga ada ruang untuk menciptakan keuntungan dari usahanya,” tutup Jefry.

Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *