BANTEN, Fraksigerindra.id — Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon mengatakan, saat ini interaksi kampus sudah seharusnya berwawasan global. Sebagai bukti komitmen BKSAP untuk menjembatani dunia pendidikan dengan komunitas kawasan dan internasional, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) didorong untuk menjadi kampus yang berdaya saing di ASEAN dan bertransformasi menjadi the world class university.
“Dunia saat ini sudah saling terhubung, borderless, dan saling mempengaruhi. Saya sangat senang dan terkesan saat membaca visi Untirta sebagai Integrated Smart and Green (It’S Green) University. Sebuah diksi yang sepenuhnya menunjukkan tingkat respon sangat cepat terkait isu-isu global terkini yaitu isu lingkungan hidup, juga mendukung kampus Untirta yang berdaya saing di ASEAN dan bertransformasi menjadi the world class university,” ucap Fadli di Kampus Untirta, Serang, Banten, (14/9/2021).
Fadli menerangkan, BKSAP merupakan salah satu sayap dari DPR RI yang bertugas untuk diplomasi parlemen yang telah ditentukan oleh undang-undang. BKSAP sendiri telah banyak aktif pada forum parlemen international, regional, dan bilateral, kita juga bayak meyuarakan isu-isu lingkungan hidup di ranah Asean dan Internasional.
“Saya percaya Untirta dapat menjadi mitra strategis kami (BKSAP) yang JAWARA (Jujur Adil Wibawa Amanah Religius Akuntabel). Demikian juga Untirta sebagai center of excellence pembagungan pendidikan dan SDM,” ujar politisi Partai Gerindra itu.
Dalam sambutanya Rektor Untirta Fatah Sulaiman memperkenalkan Untirta dan value JAWARA dihadapan para Delegasi BKSAP DPR RI. Dirinya menjelaskan, peran perguruan tinggi dalam diplomasi peradaban antar bangsa yang merupakan salah satu cara untuk meraih kepentingan nasional.
Diplomasi soft power khususnya di bidang Pendidikan yang coba diusung dalam kegiatan BKSAP Day sangatlah relevan untuk dapat memperkuat kredibilitas Indonesia di luar negeri dan percepatan peningkatan SDM yang mana menjadi fokus pembangunan Indonesia dapat segera tercapai di tengah masifnya arus disrupsi baik oleh karena teknologi maupun kesehatan.
Ia melanjutkan, pendidikan adalah sesungguhnya dimensi utama dari diplomasi budaya. Diplomasi Budaya dan Pendidikan diyakini dapat meningkatkan mutual understanding, mutual interest, mutual respect dan mutual trust. Keuntungan lainnya dari diplomasi ini yakni meningkatkan attractiveness, kerja sama pendidikan dan pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas pendidikan khususnya di pendidikan tinggi.