KUTAI KARTANEGARA, Fraksigerindra.id –Wakil Ketua Komisi IV DPR RI G.Budisatrio Djiwandono  bertekad memajukan bidang tersebut untuk dinikmati masyarakat terutama di Kalimantan Timur. Terkait kelautan dan perikanan, Budisatrio telah merealisasikan program bantuan untuk budi daya ikan intensif sistem bioflok. Di Kaltim pada tahun ini bantuan itu terelaisasi lima bantuan yang dua di antaranya di Kutai Kartanegara.

Guna memastikan bantuan budidaya ikan intensif sistem bioflok (kolam ikan) berjalan dengan baik, Budisatrio mengunjungi kelompok pembudidaya ikan di Dusun Suka Karya Desa Bukit Pariaman Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara. Kelompok Pembudidaya Ikan Satria menerima bantuan budi daya ikan sistem bioflok senilai Rp155 juta yang terdiri dari bangunan dan isntalasi sistem bioflok dan 24.500 bibit ikan lele.

“Sistem bioflok ini jadi program andalan budidaya perikanan di daerah yang tidak ada laut, untuk keluarga (hasil) dapat dinikmati. Alhamdulillah di Bukit Pariaman ini ada satu (bantuan). Karena sistem ini masih sulit atau baru dikembangkan,” kata Budisatrio menjelaskan.

Politisi Gerindra itu menilai, system bioflok akan membantu ketahanan pangan masyarakat dan kebutuhan protein masyarakat.

“Sitem bioflok membantu ketahanan panganan di desa-desa, tantangan di desa desa di Kaltim sangat besar sekali. Ini bentuk komitmen kami bergotong-royong bersama kami Bapak Alif Turiadi.  Jadi kami sangat bangga dengan turunnya program biflok ini. Walaupun pasti ada kekurangannya,” kata Budisatrio yang didampingi Wakil Ketua DPRD Kukar Alif Turiadi.

Budi Satrio juga mengaku puas dengan bangunan bioflok yang dinilainya optimal untuk dijalankan oleh kelompok pembudidaya ikan.

“Semoga program-program ini dapat dimanfaatkan bagi masyarkat misalnya dengan mengkonsumsi protein dari ikan,” ujarnya.

Ketua kelompok Pembudidaya Ikan Satria, Supatno mengaku terbantu dengan bantuan tersebut. Sebab, kata dia, bantuan itu akan dapat dinikmati masyarakat saat panen pada akhir tahun ini berhasil.

“Desember tahun ini panen. Nah dari hasil panen ini harus dapat membuat satu kolam untuk satu anggota kelompok. Begitu seterusnya,” ungkap Supatno.

Usai berdialog dengan warga dan kelompok pembudidaya ikan, Budisatrio meninjau langsung sistem bioflok yang dikelola warga.

Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *