MAGELANG, Fraksigerindra.id – Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan) RI Prabowo Subianto mengajak santri dan santriwati untuk terus belajar demi bangsa dan rakyat Indonesia.
Hal itu disampaikan Ketua Umum DPP Partai Gerindra ini di hadapan para santri Pondok Pesantren Api Asri Syubbanul Wathon Tegalrejo Magelang pada Jumat malam 23 September 2022.
“Anak-anakku belajarlah dengan sebaik-baiknya, belajar, belajar, belajar, jangan berhenti belajar, jangan malas untuk belajar, raih ilmu untuk bangsamu, raih ilmu untuk rakyatmu,” kata Prabowo Subianto.
Prabowo menjelaskan bahwa ilmu sains, teknologi, dan kesehatan dalam sejarah peradaban manusia banyak dipelopori oleh tokoh -tokoh Islam, seperti Aljabar, Algoritma dan lainnya.
Prabowo juga mengingatkan kepada para santri tentang tokoh-tokoh bangsa yang lahir dari pesantren. Saat ini, kata Prabowo, banyak petinggi negara Indonesia yang latar belakang pendidikannya berasal dari pesantren.
Menurut Prabowo, sejak dulu pesantren telah memberikan sumbangsih besar bagi pembangunan bangsa dan negara Indonesia. Oleh karena itu, Menteri Pertahanan ini berharap bisa menjadi pribadi yang tidak melupakan pesantren dan para santri.
“Tadi disampaikan oleh Gus Muhaimin disebut jangan sampai nanti Prabowo lupa sama pesantren dan santri. Saya kira nggak mungkin Prabowo lupa dengan pesantren. Saya dari dulu Prabowo selalu dekat sama pak kiai, karena Prabowo dulu prajurti pasukan tempur yang harus brangkat ke medan pertempuran,” jelas Prabowo.
“Nah kalau mau brangkat ke medan pertempuran itu artinya dulu sudah teken mati, siap mati. Karena itu kalau sudah siap mati brarti siap dipanggil yang maha kuasa, dan karena itu kita datang ke kiai. Kita minta dulu, maaf, diberi doa. Bahkan kita minta dimandiin oleh para kiai kiai,” tambah Prabowo disambut gelak tawar para santri.
“Mudah-mudahan saya tidak akan lupa, mudahan-mudahan saya mumpuni, mudah-mudahan saya termasuk golongan yang mumpuni, golongan yang tidak akan lupa (dengan pesantren), mudah-mudahan saya termasuk golongan yang setia kepada rakyat Indonesia,” papar eks Danjen Kopassus itu.
Kemudian Prabowo menanamkan optimisme kepada para santri tentang bagaimana menjaga kekayaan bangsa Indonesia dengan Ilmu pengetahuan sains dan teknologi. Apalagi saat ini ekonomi Indonesia menempati urutan ke 16 terbesar dari kurang lebih 200 negara di Dunia.
Prabowo juga mengatakan bahwa dua tahun belakangan ini dunia dilanda pandemi hingga berdampak kepada krisis di berbagai sektor. Ditambah lagi dengan adanya peperangan antara Ukraina dan Rusia yang berdampak pada negara-negara di dunia termasuk Indonesia.
“Kita bersyukur karena karunia yang maha kuasa, tapi kita juga harus bersyukur bahwa kita punya pemerintah yang handal, pemerintah yang kapabel, harus diakui,” terang Prabowo sembari mengajak santri untuk terus bersatu.
Sebelumnya, Pengasuh Pondok Pesantren API Asri Tegalrejo KH. Muhammad Yusuf Chudlori menyampaikan harapan santri agar Prabowo Subianto bersama dengan Gus Muhaimin.
“Kita berharap kehadiran bapak Prabowo, yang Gus Dur alumni Tegalrejo Presiden ke 4, Gus Dur pernah _Mendiko_ bahwa Pak Prabowo ini adalah pemimpin bangsa yang ikhlas, maka dengan keikhlasannya kita doakan bersama-sama ke depan pak Prabowo menjadi pemimpin republik Indonesia yang kita cintai,” terangnya.
“Doanya santri Insya Allah Mustajab Bapak Prabowo, ke depan kita doakan Pak Prabowo menjadi Presiden RI, tapi doanya santri ini ada permintaan Pak Prabowo, agar lebih mustajabah Pak Prabowo didampingi oleh panglima santri, beliau Bapak Muhaimin Iskandar, allahumma salli, jadi santri bisa Mujahadahnya tambah semangat lagi,” sambungnya
Prabowo dan Gus Muhaimin disebut sebagai harapan santri masa depan, agar santri kedepannya lebih maju, lebih berkontribusi terhadap kemajuan bangsa dan negara Indonesia.
Dalam kegiatan tersebut dihadiri Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sugiono, Ketua OKK DPP Partai Gerindra Prasetyo Hadi dan ketua DPD Partai Gerindra H Abdul Wachid selanjutnya, Muhaimin Iskandar didampingi, Jazilul Fawaid, Bambang Susanto, Hasanuddin Wahid serta sejumlah kader dan pimpinan kedua Partai.