Berita Parlemen

Andi Amar: Generasi Muda Harus Bebas dari Narkoba untuk Capai Indonesia Emas 2045

WhatsApp Image 2025 05 06 at 14.07.36 7caa031a

JAKARTA, Fraksigerindra.id — Anggota Komisi III DPR RI, Andi Amar Ma’ruf Sulaiman, menegaskan pentingnya pencegahan peredaran narkoba demi melindungi generasi muda Indonesia. Hal ini disampaikan Andi Amar dalam Rapat Kerja Komisi III DPR RI dengan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Senin (5/5/2025). Dalam rapat yang mengangkat agenda Pemetaan Jaringan, Jalur Peredaran dan Kawasan Rawan Narkoba, Andi Amar mengapresiai kinerja BNN meskipin ada efisiensi.

“Pertama-tama kami ingin mengapresiasi dengan efisiensi, keterbatasan SDM tadi, sudah banyak kinerja yang dilakukan oleh tim BNN di seluruh Indonesia. Dan juga dari paparan yang disampaikan pada rapat sebelumnya sudah mulai ada perubahan, yang sebelumnya fokus pada penanggulangan sekarang sudah lebih fokus pada pencegahan. Kami harap pencegahan ini terus berlanjut untuk memutus pengedaran narkoba di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Legislator asal Sulawesi Selatan ini menegaskan bahwa visi Indonesia Emas 2045 sangat bergantung pada kondisi generasi muda yang bebas dari pengaruh narkotika. Narkoba jangan sampai merusak generasi mudah.

“Indonesia emas dimulai dari generasi muda kita saat ini. Kami perwakilan dari generasi mudah, kami berharap narkoba ini, bukan jadi penghalang kami untuk berkiprah dan menjadikan Indonesia, Indonesia emas 2045 nanti,” tegasnya.

Dalam pernyataannya, Andi Amar juga mengungkapkan adanya penyimpangan di daerah Wajo, Sulawesi Selatan, yang melibatkan oknum instansi BNN.

“Di Wajo ada seorang pengedar dan juga oknum dari Instansi kita yang menjebak pcandu. Awalnya saya positif thinking bahwa itu adalah intelijen kita, yang tugasnya untuk menangkap. Ternyata, ketika ingin ditangkap dia malah diminta sejumlah materi, untuk melepaskan dia supaya tidak ditangkap. Ada rekaman-rekaman video yang sampai ke kami, dan kami sudah berkoordinasi dengan BNNP Sulsel dan juga kepolisian Sulsel untuk menanggulangi ini. Alhamdulilah sudah ditanggulangi juga,” ungkapnya.

Ia menekankan perlunya peningkatan kualitas sumber daya manusia BNN agar tidak terjadi penyimpangan serupa. Menurutnya, bukan hanya penambahan SDM yang perlu dilakukan, tetapi juga SDM yang sudah ada perlu peningkatan kualitas dan karakter.

“Kami tidak ingin sampai ada pengkianat-pengkianat di dalam instansi kita. Jadi, selain peningkatan jumlah SDM yang diharapkan tadi, kami mengharapkan juga peningkatan kualitas dari SDM yang sudah ada, supaya tidak melakukan hal yang serupa. Karena memang ini adalah hal yang meggiurkan. Jangan sampai, oknum-oknum ini terus ada dan mencoreng nama instansi BNN yang kita banggakan,” tegasnya.

Anggota Banggar DPR RI ini juga mengingatkan bahwa dengan Amerika Serikat menetapkan pengedar narkoba sebagai teroris yang perlu dihabisi, jangan sampai Indonesia jadi pasar baru. Koordinasi berbagai pihak perlu dilakukan, agar para pengedar global tidak menjadikan Indonesia sebagai pasar baru.

“US sudah menetapkan hukum bahwa pengedar narkoba adalah teroris-teroris baru, akhirnya psasarnya mulai tertutup dan Indonesia menjadi target pasar baru. Kami berharap ini jangan sampai terjadi di Indonesia. Kami berharap dengan adanya koordinasi, sinergitas antara seluruh institusi, Indonesia bukan jadi pasar baru, tetapi malah menjadi pasar tertutup,” jelasnya.

Menutup pernyataannya, Andi Amar menegaskan dukungan generasi muda terhadap upaya BNN dan pemerintah dalam memberantas narkoba.

“Kami dari Sulawesi Selatan, salah satu juga daerah yang cukup rawan dengan narkoba. Kami berharap generasi-generasi mudah kita bisa berkembang sesuai dengan potensinya. Bapak presiden sudah berkomitmen menghilangkan narkoba, nutrisi anak mudah berkembang, dan mendorong generasi mudah yang maju ke depannya. Kami generasi mudah, insyaallah, kami mendukung gerakan BNN untuk mencegah peradaran narkoba,” pungkasnya.

 

Show Comments (0)
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *