BUKITTINGGI, Fraksigerindra.id — Anggota komisi IX DPR RI Ade Rezki Pratama bersama Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menggelar sosialisasi terkait peluang kerja keluar negeri dan perlindungan menyeluruh kepada pekerja migran Indonesia sebagai Very Veru Important Person (VVIP).

Sosialisasi juga diberikan untuk menangkis isu negatif yang sering berembus tentang TKI, kegiatan ini ditujukan epada masyarakat Kabupaten Agam yang di pusatkan di Aula Kantor Camat Kamang Magek.

“Kami menilai bahwa Badan perlindungan pekerja migran Indonesia telah bertransformasi dan berbuat, dengan adanya sosialisasi kita harap mampu memberikan pencerahan kepada masyarakat sehingga merubah pola pikir dan memberikan peluang baru bekerja ke luar negeri,” kata Ade Rezki Pratama di Bukittinggi, Sabtu.

Ia mengatakan BP2MI merupakan mitra dari Komisi IX DPR RI, sosialisasi salah satu program pemerintah pusat untuk memberikan informasi kepada masyarakat bagaimana cara pencegahan Pekerja Migran Indonesia (PMI) non prosedural, yang salah satu caranya dengan gerakan migrasi aman desa atau Germandes.

“Ini juga merupakan ajakan kepada masyarakat desa secara struktural, sistematis, masif dan informatif melalui peran perangkat desa, tokoh masyarakat agar apabila bekerja keluar negeri harus secara prosedural sehingga aman dan terlindungi,” kata dia.

Menurutnya, pada saat sebelum dan selama serta setelah bekerja dengan cara 4S yaitu Siap informasi, Siap dokumen, Siap kompetensi dan Sehat jasmani.

“Sosialisasi tersebut juga merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menghilangkan isu negatif tentang TKI yang sering diberitakan, seperti rumitnya proses administrasi, penganiayaan, hingga keterlambatan pembayaran upah,” kata dia.

Kegiatan yang diikuti 100 orang peserta menghadirkan tiga orang Narasumber yaitu Direktur Penempatan Non Pemerintah Kawasan Eropa dan Timur Tengah Mocharom Ashadi, Kepala UPT BP2MI Padang Bayu Aryadhi dan Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kabupaten Agam Retmiwati.

“Sosialisasi ini merupakan salah satu upaya BP2MI dalam mengimplementasikan sembilan program prioritas diantaranya Pemberantasan Mafia Penempatan Ilegal PMI ke Luar Negeri, Penguatan Kelembagaan dan Reformasi Birokrasi dalam rangka meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik,” kata Mocharom.

Beberapa waktu lalu, Sumatera Barat melepas 10 dari 12 Pekerja Migran Indonesia program 6 to 6 Jepang Batch XIV, peserta dilepas langsung oleh Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi di Istana Gubernur Sumbar.

Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *