JAKARTA, Fraksigerindra.id — Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan meminta Pemerintah Daerah Papua Barat dan Barat Daya untuk memperbaiki alokasi dan mempercepat realisasi anggaran. Sebab, menurutnya, serapan anggaran yang rendah ini tengah menjadi sorotan Presiden Jokowi di bidang ekonomi. Hal ini disampaikan pria yang kerap disapa Hergun itu saat menghadiri pertemuan dalam rangka Kunjungan Kerja Reses Komisi XI di Papua Barat, Senin (19/12/2022).
“Kami juga mempertanyakan kepada mitra kami, bahkan kepada Kementerian Keuangan yang juga turut hadir di sini terkait dengan serapan Anggaran Papua Barat ini. Karena Papua Barat serapan anggarannya kurang lebih baru sekitar 55 persen, berarti ini terendah secara keseluruhan di Indonesia itu per triwulan ketiga. Namun harapan kami dengan adanya Natal dan Tahun Baru 2023 di Papua Barat ini bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi, setidaknya tidak terlalu jauh seperti itu. Lalu kira-kira kebijakan apa yang akan dilakukan agar serapan anggaran ini bisa tumbuh lebih baik,” ungkap Hergun.
Dalam pertemuan yang dihadiri oleh Kementerian Keuangan, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Himbara, Askrindo (Asuransi Kredit Indonesia), Jamkrindo (Jaminan Kredit Indonesia), dan melibatkan Pemerintah Daerah Papua Barat dan Barat Daya ini, Komisi XI DPR RI juga mengimbau agar realisasi anggaran bisa dialokasikan dengan sebaik mungkin, agar bisa bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat Papua Barat.
“Karena setiap hari, setiap waktu, setiap siklus anggaran itu rata-rata penyerapan itu adanya di ujung dari akhir masa anggaran. Tentunya ini juga kalau diaplikasikan atau digunakan untuk pembangunan program infrastruktur ini agak kurang baik hasilnya,” ungkap Politisi Partai Gerindra itu.
Diketahui bahwa hingga saat ini, pertumbuhan ekonomi di Papua Barat masih rendah dibanding daerah lainnya. “Kita ketahui Papua Barat pertumbuhan ekonominya kan baru 3,7 persen, di mana pertumbuhan ini merupakan pertumbuhan ekonomi yang relatif jauh tertinggal secara nasional yang ada di angka lima sampai enam persenan atau empat sampai lima persen,” jelas Hergun.