JEPARA, Fraksigerindra.id — Pandemi Covid-19 yang sudah melanda negeri ini sejak awal Maret 2020 lalu, telah banyak memakan korban jiwa. Banyak orang tua bahkan banyak juga pasangan suami istri yang meninggal bersamaan dengan meninggalkan anak yatim-piatu.
Untuk meringankan beban anak tersebut, pemerintah melalui Kementerian Sosial RI memberikan Bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) Rp 200 ribu per bulan.
“Bantuan Atensi untuk anak yatim, anak yang ditnggal ayahnya, anak piatu yang ditinggal ibu, dan anak yatim piatu, yang ayahnya meninggal, untuk membantu pendidikannya. Bantuan Rp 200 ribu per bulan, akan diberikan sampai usia 18 tahun,” anggota Komisi VIII DPR RI Abdul Wachid di Kantor Pos Jepara, Selasa (1/3).
Anggota Dewan daerah pemilihan 2 Jateng (Demak,Kudus,Jepara) itu melakukan kunjungan kerja reses dan sekaligus mengawal penyerahan Bantuan Sosial PKH,BPNT, dan Atensi yang diserahkan di Kantor Pos Jepara.
Kegiatan dihadiri Inspektorat Jendral Kemensos RI Neneng Heryani, Kabid Rehabilitasi Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsospermades Kabupaten Jepara Budi Sulistyawan, Executive Manager Kantor Cabang Jepara PT Pos Indonesia Imam Budiharto, seeerttta para petugas pendamping.
“Kami minta, semuanya mulai dari kepala daerah, dinas terakait, bank dan Kantor Pos bekerja bersama sama untuk membantu warga tidak mampu. Utamanya, turut menyelamatkan anak anak yang orang tuaya korban covid, agar dapat melanjutkan pendidikannya dengan baik. Semoga, ini menjadi catatan amal baik bagi kita semua,” tutur Legislator asal Kabupaten Jepara itu.
Dijelaskan, bantuan Atensi untuk anak yatim,piatu, dan yatim-piatu Rp 200 ribu/bulan. Pada saat penyerahan di Kantor Pos, tiap anak menerima uang tunai Rp 400 ribu (bantuan Januari,dan Pebruari 2022).
Selain itu, diserahkan bantuan sosial sembako kepada ibu ibu Rp 200 ribu. Bantuan yang sudah cair, tiga bulan (Januari,Pebruari, danMaret) Rp 600 ribu.
“Dengan bantuan tunai ini, ibu ibu bebas membelanjakan uang untuk membeli sembako ke warung atau pasar di sekitar tempat tinggal,” ujar Abdul Wachid.
Selain penyerahan di Kantor Pos, juga diserahkan bantuan dengan mengunjungi rumah (home visit) keluarga penerima manfaat yang belum menerima bansos –BNPT dan PKH. Bantuan yang sudah cair Rp 400 ribu (Rp 200 ribu per bulan untuk Januari dan Februari).
Bantuan diserahkan kepada tiga nenek berusia uzur dan dalam kondisi sakit sakitan di Desa Mulyoharjo, Kecamatan Jepara. Bantuan diserahkan ke Suripah, Suliyati, dan Tini. Turut mendampingi penyerahan bantuan, Petinggi (Kepala Desa) Mulyoharjo Jupriyono.
Selain di Kabupaten Jepara, Abdul Wachid juga menyerahkan bantuan serupa di Kabupaten Demak pada Minggu (27/2), dan di Kudus, Senin (28/2).
“Setiap ke lapangan, saya selalu minta masuk. Jika ada warga yang seharusnya menerima bantuan, dan belum tercatat, selekasnya laporkan ke kami. Data langsung saat sampaikan ke Mensos Bu Risma, yang rensposnya cepat,” ungkap Abdul Wachid.