JAKARTA, Fraksigerindra.id — Anggota Komisi XI DPR RI, Wihadi Wiyanto, mendesak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menghentikan perizinan pinjaman online (pinjol) dan mendorong pengaktifan kembali Bank Perekonomian Rakyat (BPR). Menurutnya, keberadaan pinjol menjadi salah satu celah pencucian uang oleh pengusaha ilegal asal Tiongkok melalui transaksi online di Indonesia.

“Ini kan (pinjol) putar-putar, akhirnya kita melihat bahwa penegakan hukum harus ditegakkan dan kita mulai dari sistemnya dulu,” ujar Wihadi dalam rapat kerja Komisi XI DPR bersama Ketua Dewan Komisioner OJK di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (18/11/2024).

Ia juga menyoroti maraknya penggunaan pinjol oleh masyarakat untuk aktivitas judi online (judol). Wihadi mendesak OJK agar lebih serius memberantas akar permasalahan terkait pinjol dan judol.

“Sistem ini benar-benar yang namanya OJK mau melihat ini akar permasalahan. Bukan hanya menutup rekening sekian ribu, tapi setelah ditutup mereka bisa membuka lagi, bisa operasi lagi, kalau akar permasalahan ini tidak dibereskan. Ini permasalahan dari pinjol dan judol,” tambah politisi Partai Gerindra tersebut.

Selain itu, Wihadi juga meminta OJK segera menghapus rekening-rekening penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang sudah tidak aktif. Menurutnya, rekening yang tidak digunakan itu rawan disalahgunakan oleh para bandar judi online. “Maka ini secepatnya dikomunikasikan atau dikoordinasikan dengan Himbara, si penerima-penerima BLT ini, yang memang sudah tidak bergerak, secepatnya dimatikan saja,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa penyaluran BLT kini telah beralih dari Bank BRI ke PT Pos Indonesia, sehingga diperlukan koordinasi lebih lanjut untuk mengantisipasi penyalahgunaan sistem.

Lebih lanjut, Wihadi menegaskan bahwa Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto berkomitmen tegas dalam memberantas pinjol ilegal dan judi online yang dianggap merugikan perekonomian Indonesia.

“Pinjol ini satu masalah yang menggerogoti perekonomian kita. Pemerintahan Pak Prabowo jelas terhadap permasalahan penegakan hukum. Dan saya minta OJK untuk tidak main-main lagi seperti dulu,” pungkas Wihadi.

 

Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *