JAKARTA, Fraksigerindra.id — Anggota Komisi V DPR RI Iis Rosyita Dewi meminta Kementerian PUPR memperbanyak pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Refused Derived Fuel (RDF), tempat pengolahan sampah menjadi bahan bakar, di Kabupaten Bandung. Menurut Iis produksi sampah di Kabupaten Bandung per hari mencapai 1300 ton, sedangkan yang bisa diangkut hanya sekitar 300 ton per hari.
“Jadi sama-sama kita bayangkan 1000 ton sampah lagi tidak terangkut, tentu ini menjadi persoalan yang sampai hari ini belum terselesaikan. Belum lagi Kabupaten Bandung ini banyak sekali wisata yang sedang dikembangkan hampir disetiap kecamatan, tentu ini juga akan menjadi permasalahan baru lagi dengan bertambahnya para wisatawan lokal di luar Kabupaten Bandung akan bertambah produksi sampah baru lagi perharinya,” ujar Politisi Fraksi Partai Gerindra itu.
Menurut Legislator Dapil Jabar II ini, pembangunan TPST RDF setidaknya mengurangi penumpukan sampah di Kabupaten Bandung, walaupun belum signifikan karena hanya mengolah 20 ton per hari. Iis berharap pembangunan TPST dan RDF diperbanyak.
“Untuk itu saya mengusulkan agar pembangunan TPST RDF ini diperbanyak karena masalah sampah di Kabupaten Bandung ini sangat krusial sekali. Semoga ini menjadi pemikiran kita bersama bagaiamana kedepan untuk menyelesaikan masalah ini,” harap Iis.
Selain itu, lanjut Iis, permasalahan di setiap kecamatan adalah tidak tersedianya tempat-tempat penampungan sampah. Akibatnya, masyarakat buang sampah di jalan, kebun, dan sungai.
“Ini sangat miris sekali, di desanya saja mereka tidak ada fasilitas untuk membuang sampah. Setidaknya para pemangku jabatan di Kabupaten Bandung harus berpikir ayo dimulai dari hal yang kecil dulu dari desa-desa, dari lingkungan terkecil dulu. Kalau misalnya ditiap Desa itu sudah ada tempat pengolahan sampah atau angkutan sampah dan setelah itu ada tempat untuk pengelolaan sampahnya walaupun skalanya kecil, menurut saya itu sudah sangat membantu sekali,” ungkap Iis.