Gerindra: Partai Politik Harus Hadir di saat Rakyat Sulit, Bukan Hanya Menjelang Pemilu

Lazimnya sebuah partai politik bergerak itu menghadapi pemilu, lazimnya sebuah partai politik bergerak itu menghadapi pilkada, pilkada sudah selesai pada tanggal 9 Desember tahun yang lalu, pemilu belum akan dilaksanakan karena baru akan berlangsung 3 tahun yang akan datang, biasanya menghadapi pemilu ataupun menghadapi pilkada partai politik sibuk membangun pencitraan, mendekati rakyat seolah-olah dia menjadi partai yang paling membela rakyat.

Ada urusan apa sehingga partai politik harus melakukan itu ?, karena sesungguhnya suara rakyat akan menjadi penggerak bagi sebuah potensi kekuatan partai politik dalam setiap pemilihan umum suara rakyat akan diperebutkan menjadi sebuah barang yang sangat berharga karena itu akan menentukan besar tidaknya partai politik atau sukses tidaknya partai politik.

Tapi ketua umum kami tidak begitu cara mengajarkan kami berpolitik, Pak Prabowo tidak begitu caranya berpolitik kita diajarkan beliau kepada kami, berpolitik kata Pak Prabowo adalah sebuah proses yang tidak boleh berhenti untuk terus memikirkan rakyat, berpolitik kata Pak Prabowo adalah sebuah perjuangan yang tidak kenal lelah dalam memperjuangkan kepentingan rakyat, berpolitik kata Pak Prabowo adalah sebuah ihtiyar yang dilakukan terus-menerus tanpa henti untuk mencapai tujuan berbangsa dan bernegara.

Itu sebabnya, dalam suasana bencana seperti saat ini di NTT tidak ada urusan dengan pilpres tidak ada urusan dengan pemilu, begitu rakyat NTT terkena bencana kami di Gerindra merasa terkena bagian bencana.

Karena itu, Pak Prabowo meminta kami untuk dating ke Nusa Tenggara Timur mendengar apa yang diharapkan di lakukan, membantu apa yang bisa diharapkan bantuan itu meskipun jumlahnya tidak memadai meskipun jumlahnya jauh dari mencukupi tapi kita mendengar kita merasakan dan kita memberi apa yang bisa kita lakukan untuk membantu masyarakat NTT, ini tidak ada kaitannya dengan urusan politik tidak ada kaitannya dengan urusan pilpres ini bagian dari cara kita menjaga silahturahmi berbangsa bermasyarakat dengan kekuatan Nusa Tenggara Timur, Karena Nusa Tenggara Timur adalah bagian dari kami, kami adalah bagian dari Nusa Tenggara Timur.

“Sakitnya NTT Sakit Kami, Senangnya NTT Senang Kami, Pilunya NTT Pilu Kami”.