Budisatrio Djiwandono, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, memberikan pendapatnya terhadap rencana impor 1 juta ton beras. Menurut Budisatrio, rencana tersebut hanya merugikan petani dan membuat harga gabah di pasaran menurun drastis. Sebagai contoh di Blora, Kendal dan Ngawi yang dipatok sebesar Rp 3300 – Rp 3600/kg, sementara pemerintah telah mematok besaran Harga Pembelian Pemerintah (HPP) melalui Permendag 24/2020 sebesar Rp 4200/kg.
Selain itu, menurut Budisatrio data BPS tahun 2021 menyebutkan bahwa adanya potensi peningkatan jumlah panen periode Januari-April 2021, yakni sebesar 26,84% atau 3,08 juta ton dibandingkan produksi beras tahun lalu. Ditambah, peningkatan potensi luas panen sebesar 4,86 juta hektar. Melihat potensi tersebut, seharusnya pemenuhan stok beras bisa cukup dengan menyerap produksi dalam negeri.
Untuk itu, Budisatrio meminta pemerintah untuk mengkaji ulang rencana impor beras sebanyak 1 juta ton, dia juga mengingatkan pemerintah wajib memberikan kesempatan dan mendukung Perum Bulog untuk melakukan penyerapan beras dan gabah petani serta membantu Perum Bulog dalam penyaluran beras tersebut