BANYUWANGI, Fraksigerindra.id — Ketua DPD Partai Gerindra Jatim, Anwar Sadad menghadiri acara Gesah (Dialog) Bareng Petani memperingati Harlah ke-14 Partai Gerindra di Kecamatan Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi, Kamis (3/3/2022).
Sebelum berdialog, Sadad didampingi Ketua DPC Gerindra Banyuwangi, Naufal Badri dan Ketua Komisi I Fraksi Gerindra DPRD Banyuwangi, Abd Ghofur serta sejumlah undangan terlebih dahulu melepas 1.000 merpati.
Menurut Sadad, merpati dipilih karena burung ini memiliki filosofi yang tinggi. Pertama, merpati burung yang setia, simbol tak pernah ingkar janji.
“Filosofi ini harus dipegang. Pelepasan burung merpati ini sebagai bentuk kesetiaan Partai Gerindra terhadap rakyat, karena tak pernah ingkar janji,” kata wakil ketua DPRD Jatim tersebut yang disambut aplaus para undangan dari anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) setempat.
“Itu artinya seluruh kader Gerindra yang ada di DPRD Banyuwangi tidak boleh sekali-kali ingkar janji pada masyarakat yang diwakilinya. Dan prototype seperti ini juga harus dilakukan di banyak tempat,” tandasnya.
Sadad juga meminta Naufal tidak hanya membuat acara di tempat-tempat mewah seperti hotel dan restoran. Bahkan terkadang ada kader yang sudah habis-habisan berjuang, kepala jadi kaki dan kaki jadi kepala, tidak boleh datang mendekati acara partai. Hal itu jangan sampai terjadi di Gerindra.
“Saya beharap ke depan, acara-acara partai harus dekat di mana Partai Gerindra dilahirkan. Di mana itu? Di sawah-sawah tempat para petani, di pasar tempat para pedagang, di tempat para nelayan, di pesantren tempat kiai. Di situlah Partai Gerindra dilahirkan,” katanya.
Karena itu setelah Gerindra besar — nomor dua nasional secara perolehan suara — Sadad yang namanya kian melambung di bursa Cagub Jatim 2024 meminta seluruh pengurus dan kader tetap harus ingat di mana dulu partai ini dilahirkan.
Filosofi kedua, papar politikus keluarga Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan yang akrab disapa Gus Sadad itu, merpati merupakan hewan yang selalu punya misi penting.
Ada jenis merpati pos yang tugasnya mengantarkan surat-surat penting di masa-masa perang, sampai-sampai hingga kini merpati dijadikan logo PT Pos Indonesia.
Karena itu, kader Gerindra di legislatif harus selalu membawa pesan penting, membawa amanat dari masyarakat dan amanat itu disampaikan kepada pembuat kebijakan yang manfaatnya kembali ke masyarakat.
“Jangan sampai sudah repot-repot memilih anggota dewan, setelah terpilih lantas mengganti nomor handphone-nya,” ucap Sadad disambut ger-geran undangan.
“Maka saya perintahkan anggora DPRD dari Gerindra always connected, selalu terhubung dengan masyarakat. Handphone-nya tidak boleh mati, harus tetap hidup 24 jam,” tegasnya.•