JAKARTA, Fraksigerindra.id — Anggota Komisi V DPR RI Sumail Abdullah mengingatkan Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk serius membangun sarana dan prasarana pelabuhan yang ada di daerah-daerah dalam rangka untuk meningkatkan pertumbuhan-pertumbuhan ekonomi di wilayah sekitarnya. Contohnya, usul Sumail, yaitu prioritas pembangunan Pelabuhan Kalbut di Situbondo dan revitalisasi pelabuhan di Panarukan, Provinsi Jawa Timur.
Hal itu ditegaskan Sumail saat Rapat Dengar Pendapat Komisi V DPR RI dengan Dirjen Perhubungan Laut dan Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan dalam agenda pembahasan alokasi anggaran menurut fungsi dan program masing-masing unit Eselon I K/L Mitra Kerja Komisi V DPR RI dalam RAPBN Tahun Anggaran 2024 di Gedung Nusantara DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (5/9/2023).
“Nah kaitannya dengan anggaran yang coba saya cermati dari kedua direktorat ini bahwa ada peningkatan ada sekitar Rp70 Miliar mungkin di perhubungan laut, terus kurang lebih Rp2 Triliun di DJKA. Tentu kenaikan anggaran ini diharapkan mampu memberikan layanan yang baik terhadap masyarakat,” ujar Sumail.
“Nah beberapa waktu lalu saya coba ingin ingatkan, bahwa utamanya kepada Direktorat Jenderal Laut, kami tiga tahun yang lalu pernah datang reses Komisi ke sana Pak meninjau dengan Pemerintah Daerah ke Pelabuhan Kalbut dan hingga sekarang masih belum ada tanda-tanda untuk dibangun. Padahal, posisi pelabuhan itu sangat strategis dalam rangka untuk pertumbuhan-pertumbuhan ekonomi di wilayah sekitarnya bahkan ke beberapa daerah,” sambungnya.
Politisi Fraksi Partai Gerindra tersebut ingin Ditjen Perhubungan Laut memahami bahwasanya banyak kapal-kapal besar serta kapal-kapal kapal asing berkaitannya dengan kapal-kapal migas berasal dari luar negeri yang jauh bersandar di lepas pantai Situbondo. Menurut Sumail, seandainya kapal-kapal tersebut bisa merapat tentu akan berdampak secara ekonomi.
“Saya ingin mengingatkan kembali bahwa kenapa ini harus dibangun Pak? tentu pertama dari kesetaraan, agar APBN-APBN itu bisa juga dirasakan oleh masyarakat masyarakat dimana dapil kami berada. Dan ini senantiasa ditanyakan, kapan pak ini dibangun Pak? Bupatinya juga sudah pernah datang pada dirjen yang lama tempo hari, sudah pergantian 2 atau 3 Dirjen Pak seperti itu.Nah ini menjadi tugas konstitusi kami untuk kita amplifikasi pada kesempatan forum yang berbahagia ini agar kiranya di tahun 2024 segera bisa dibangun,” tandasnya.
Tak hanya itu, Sumail juga menyerukan perlu adanya revitalisasi Pelabuhan Panarukan. “Berkali kali kami juga sampaikan, terkadang kami juga malu Pak, apa artinya rapat disini kalau kemudian apa namanya tidak ada rencana-rencana kegiatan yang tegas, terus kemudian berdampak. Dan sayang sekali di Pelabuhan Panarukan itu sudah pernah kita introdusir kurang lebih 45 miliar di 2005 kalau tidak salah Pak, hari ini tidak kepakai tidak dioperasionalkan karena ada beberapa konstruksi yang sudah rusak. (Padahal) juga Panarukan adalah pelabuhan yang tentu punya nilai historis,” pungkasnya.