JAKARTA, Fraksigerindra.id — Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra, Andre Rosiade, mengusulkan PT Garuda Indonesia untuk diaudit. Ini bertujuan untuk membongkar dugaan mark up pengadaan armada pesawat di bawah kepemimpinan manajemen terdahulu.
Usulan itu disampaikan Andre saat rapat dengar pendapat Komisi VI DPR RI dengan jajaran direksi PT Garuda Indonesia, Senin (21/6).
Andre mengatakan, utang perseroan yang kini mencapai Rp 70 triliun dan diperkirakan bertambah Rp 1 triliun tiap bulannya membuat Garuda Indonesia dalam kondisi sulit untuk bisa bertahan. Tingginya jumlah utang itu ditengarai bersumber dari mark up yang mewarnai proses pengadaan armada pesawat di maskapai pelat merah tersebut
“Kalau mendengar penjelasan Pak Dirut tadi, problemnya lessor. Kalau kita kejar di perjanjian, itu kan hal yang biasa. Tapi tadi ada poin yang bisa kita kejar yakni ‘angkanya kemahalan’. Saya minta dalam kesimpulan nanti ada audit khusus dengan tujuan tertentu untuk mengejar perjanjian Garuda dengan pihak lessor,” kata Andre dalam keterangan tertulis, Senin (21/6/2021).
Andre mengatakan, audit yang dilakukan nantinya harus bisa menjawab dua hal. Pertama, mengapa harga sewa pesawat Garuda Indonesia bisa hampir dua kali lebih mahal dari harga sewa di pasar. Kedua, mengapa sampai terjadi pembelian pesawat-pesawat yang salah dan tidak tepat untuk tujuannya.
Hasil audit itu nantinya bisa menjadi bekal manajemen Garuda Indonesia untuk melakukan negosiasi dengan para lessor ‘nakal’.
“Sehingga kalau nanti akhirnya harus ke pengadilan kita sudah punya modal dasar bahwa ada kongkalikong. Kita kasih direksi Garuda ini modal untuk bertempur, bernegosiasi dengan lessor-lessor yang nakal itu,” imbuh Andre.
Tak hanya menjadi modal untuk bernegosiasi, Andre mengatakan, hasil audit juga bisa menjadi dasar pemerintah menyelamatkan Garuda Indonesia dari kebangkrutan melalui pemberian suntikan dana.
Publik, kata Andre, sangat berharap Garuda Indonesia bisa lebih cepat berbenah memulihkan kondisi keuangannya yang sakit sejak lama digerogoti oknum manajemen yang ingin memperkaya diri sendiri.
Selain itu langkah ini juga disebut dapat menyelamatkan Garuda yang saat ini terseok-seok karena dihantam lesunya bisnis penerbangan imbas pandemi COVID-19.
“Supaya rakyat itu nyaman, ketika masalah ini selesai kita kasih penyertaan modal negara kita ada dasar, jadi tidak membantu para pemburu rente,” ujar Andre.