JAKARTA, Fraksigerindra.id — Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menyebut Provinsi Jawa Timur menjadi wilayah yang sangat potensial sebagai basis kekuatan baru kemenangan Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Hal itu menyusul temuan Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang menempatkan Prabowo di posisi kedua di bawah Ganjar Pranowo.
“Jawa Timur adalah wilayah yang strategis dalam peta elektoral pilpres. Sebab itu Gerindra bertekad untuk menjadikan Jawa Timur sebagai basis kekuatan untuk kemenangan Prabowo presiden di 2024,” jelas Muzani dalam keterangan tertulis, Senin (4/4/2022).

Survei yang dilakukan LSI ini dilakukan pada periode 6 sampai 13 Maret 2022. Populasi survei ialah seluruh WNI di Jawa Timur yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yaitu mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Ukuran sample sebanyak 1.200 orang diambil dengan menggunakan metode multistage random sampling dengan toleransi kesalahan (margin of error) ± 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%, dengan asumsi simple random sampling. Sampel berasal dari seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Timur yang terdistribusi secara proporsional.

Sebelumnya, Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei elektabilitas calon presiden di Provinsi Jawa Timur. Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan mengatakan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo bersaing ketat sebagai calon presiden pilihan masyarakat Jatim dalam pemilihan presiden.

Menurut dia, dalam temuan hasil survei tersebut, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersaing ketat sebagai calon yang paling banyak dipilih masyarakat jika pemilihan presiden diadakan saat survei dilakukan.

“Dalam simulasi semi terbuka (banyak nama) dan boleh menyebutkan nama lainnya, Ganjar Pranowo dipilih oleh 22.5%, berbeda sekitar dua persen dari Prabowo Subianto yang memperoleh 20.2%. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berada di posisi ketiga (10.6%), disusul Tri Rismaharini (7.5%), dan Anies Baswedan (5.7%). Sementara nama-nama lainnya lebih rendah, kurang dari 4%. Belum menjawab 7.8%,” kata Djayadi dalam keterangannya, Senin (4/4/2022).

Menurut Djayadi, ada tiga alasan utama masyarakat memilih calon presiden yaitu merakyat atau memperhatikan rakyat, tegas dan berwibawa, dan jujur/bersih dari KKN. Prabowo Subianto dipilih terutama karena alasan tegas dan berwibawa. Sedangkan Ganjar Pranowo dipilih karena alasan merakyat/memperhatikan rakyat.

Terkait peta pemilu legislatif (pileg) PDIP masih berada di urutan pertama di susul PKB dan Gerindra di urutan ketiga.

“Di Provinsi Jawa Timur, pada simulasi 17 lambang partai dan boleh menyebutkan nama lainnya, PDIP 27.9% paling banyak dipilih, baru kemudian PKB 24.3%, Gerindra 11.3%, Demokrat 8.2%, Golkar 6.8%, partai lain lebih rendah. Belum menjawab 10.2%,” ujar Djayadi.

Sementara terkait elektabilitas calon wakil presiden, Gubernur Jawa Timur Khofifah menjadi pilihan utama masyarakat Jatim. Dalam simulasi sebelas nama calon wakil presiden, Khofifah berada diurutan pertama sebagai calon yang paling pantas menjadi wakil presiden. Khofifah dipilih sebagai calon wakil presiden oleh 21,8% pemilih, lalu Ganjar Pranowo 14,5%, Ridwan Kamil 13,4% dan Sandiaga Uno 13,2%. Selanjutnya adalah Anies Baswedan 10,6% dan AHY 7,5%. Nama- nama lainnya di bawah 4%.

“Posisi Khofifah tidak terlepas dari kinerjanya sebagai gubernur yang dinilai positif oleh masyarakat. Tingkat kepuasan masyarakat Jawa Timur kepada sang gubernur tinggi yaitu 71,3% menyatakan puas dan 18,3% menyatakan sangat puas,” jelas Djayadi.

Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *