Ir. H. La Tinro La Tunrung adalah dikenal masyarakat luas sebagai pengusaha lokal di Provinsi Sulawesi Selatan yang memiliki darah Sulawesi Selatan (Sulsel) dan sudah cukup lama mengarungi dunia bisnis di skala Nasional. Pengusaha Autorized Money Changer, PT H LATUNRUNG AMC ini masih aktif sebagai anggota DPR RI periode 2019 – 2024 dari daerah pemilihan Sulsel.
Mantan Bupati Enrekang Sulsel selama dua periode ini memiliki segudang prestasi yang tidak bisa dianggap remeh, melalui kegigihannya,desa-desa dan kecamatan di Kabupaten Enrekang menjadi terang benderang dan terbuka akses jalan-jalan pelosok menjadi beton-beton semen dengan total panjang hingga mencapai 1.563 meter, alhasil selama dua periode pemerintahannya Kabupaten Enrekang berfokus membangun pelosok selama 9 tahun dan 1 tahun membangun Kota.
Terbukanya jalan-jalan pelosok Desa dan Kecamatan membuat sejumlah petani dengan mudah menjual hasil pertaniannya keluar kabupaten seperti kopi, kentang kalosi, minyak nilam. Bahkan, tidak berhenti disitu H La Tinro La Tunrung juga menyediakan ribuan truk-truk pengangkut hasil tani dan perkebunan untuk diantarkan secara gratis ke pasar-pasar atau dijual ke luar daerah. Akhirnya, perekonomian pedesaan pun tumbuh dan berkembang pesat hingga seperti sekarang.
Sektor pendidikan dan kesehatan, tercatat cukup bagus di Enrekang karena sebelumnya angka kematian bayi dan putus sekolah cukup tinggi. Namun, pada tahun pertama, biaya sekolah hingga Sekolah menengah pertama semua digratiskan. Sekolah diperbaiki atau dibangun ulang dan kala itu, Enrekang merupakan satu-satunya kabupaten yang memiliki 41 sekolah bagi anak-anak berkebutuhan khusus.
Infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan, yang menjadi fokusnya kala itu membuat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) (Angka Harapan Hidup, red) Kabupaten Enrekang mencapai 74,60 persen, bahkan angka yang tertinggi di Sulawesi Selatan. Dengan rasio ideal nasional 80 persen, dan rasanya kala itu tidak ada kabupaten/kota yang mendapat angka sebesar itu. Sehingga, sejumlah program-program yang meringankan beban masyarakat mulai dari lahir sampai meninggal, mamberikan kepemngurusan akte kelahiran gratis, KTP, Pendidikan, Kesehatan bahkan warga Enrekang yang meninggal diberikan tali kasih sebesar Rp 1,5 juta
Tingginya pertumbuhan ekonomi keluarga turut berdampak dengan persoalan lain, karena hampir tiap malam listrik di Enrekang putus karena pasokan setrum dari PLN yang tidak mencukupi. Sehingga, H La Tinro membuat pembangkit tenaga air mikro, dan listriknya dijual ke PLN. Tercatat sejak tahun 2005 ada sekitar 14 unit pembangkit hidro, 793 pembangkit matahari, dan 3 unit generator dan kapasitasnya listrik yang kecil membuat pasokan disana tetap tak stabil.
“APBD tidak akan cukup untuk membiayai kelistrikan di Enrekang, maka kami mencari sumber-sumber penghasilan lainnya dan pemerintah pusat dan provinsi, kementerian, Dewan Perwakilan Rakyat, lembaga penelitian, hingga lembaga swadaya dari luar negeri memberikan modal dan kerja sama, Alhamdulillah,” ucapnya penuh syukur.
Kepiawaiannya menjadikan Kabupaten Enrekang maju dan berkembang dimana sebelumnya menjadi daerah yang tertinggal. Maka salah satu media nasional yakni Majalah Tempo memberikannya predikat sebagai 10 Bupati/Walikota Terbaik di Indonesia dimana kala itu dirinya bersama dengan dr Jusuf Serang Kasim sebagai Walikota Tarakan dan Joko Widodo yang kala itu juga masih sebagai