JAMBI, Fraksigerindra.id – Anggota Komisi IX DPR RI, DR. Ir. Sutan Adil Hendra, MM mengingatkan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dapat melakukan evaluasi mutu dan efikasi vaksin secara transparan. Menurut anggota Fraksi Partai Gerindra DPR RI ini hal tersebut menjadi penting agar pemerintah dapat memutuskan vaksin apa yang terbaik yanh bisa digunakan di masa depan dalam menghadapi potensi gelombang ketiga dari pandemi Covid 19 yang belum selesai hingga hari ini.
” Saya pikir kata kuncinya adalah evaluasi yang transparan akan mutu dan efikasi dari tiap vaksin yang kita gunakan, agar ke depan jika kita harus menghadapi situasi gelombang ketiga pandemi kita sudah tahu vaksin apa yang paling baik mutunya dan paling tinggi efikasinya, jangan seperti sekarang, semua vaksin beda – beda efikasinya, ” ungkap legilsator yang dijuluki bapak beasiswa Jambi itu saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IX DPR RI dengan BPOM (8/11) kemarin.
Dalam hal ini pejuang aspirasi Jambi ini mengingatkan tugas BPOM untuk menyediakan bukti ilmiah terkait aspek keamanan dan khasiat dari obat (termasuk vaksin) untuk mencegah, mendiagnosis, atau mengobati penyakit/keadaan yang serius dan mengancam jiwa berdasarkan data non-klinik, klinik, dan pedoman penatalaksanaan penyakit.
” Saya pikir BPOM berkewajiban menjamin Obat atau vaksin memiliki mutu yang memenuhi standar yang berlaku serta dan Cara Pembuatan Obat yang Baik. Termasuk dalamnya memastikan kemanfaatan lebih besar dari risiko (risk-benefit analysis) didasarkan pada kajian data non-klinik dan klinik obat untuk indikasi yang diajukan, ” ungkapnya.
Sehingga tugas BPOM dalam memberikan alternatif pengobatan yang memadai dan disetujui untuk diagnosa, pencegahan atau pengobatan penyakit penyebab kondisi kedaruratan kesehatan masyarakat, pungkasnya.